5 Manfaat Daun Sirsak Perlu Diketahui, Ternyata Ampuh Atasi Diabetes dan Kanker

JAKARTA, iNews.id - Banyak klaim mengatakan bahwa manfaat daun sirsak teramat banyak. Khasiat yang ditawarkan daun ini bahkan dianggap lebih efektif dibanding kemoterapi. 

Pada kebanyakan kasus, daun sirsak dimanfaatkan untuk mengobati peradangan, rematik, hipertensi, infeksi parasit, dan kondisi serupa lainnya. Tapi, apakah daun sirsak bisa juga untuk mengatasi diabetes?

Baca Juga

Akhir Tahun Banyak yang Wisata ke Luar Negeri, Waspada Kejahatan Pemalsuan Paspor!

Dijelaskan laman Stylecraze, daun sirsak dipercaya mengandung saponin, alkaloid, kumarin, terpenoid, tanin, dan beberapa fitokimia aktif lainnya yang diklaim bermanfaat untuk tubuh, khususnya sistem vital. Karena kandungan aktif tersebut, daun sirsak dikenal memiliki sifat antipiretik, antimikroba, antidiabetes, kardioprotektif, dan antiparasit. 

Lantas, apa saja manfaat daun sirsak?

1. Jadi penunjang pengobatan kanker
Anda memang tidak bisa mengandalkan daun sirsak sebagai satu-satunya pengobatan kanker. Tapi, jika dijadikan terapi penunjang, daun sirsak bisa memberi dampak yang lebih baik pada tubuh. 

Baca Juga

Sering Kesemutan Tanda Penyakit Apa? Waspada Kena Diabetes atau Strok

"Studi menunjukkan adanya efek antiproliferatif dan sitotoksik dari ekstrak daun sirsak terhadap kanker payudara, usus besar, prostat, paru-paru, darah, hati, leher rahim, ovarium, mulut, dan kulit," terang laman itu, dikutip, Senin (11/7/2022). 

Ternyata daun sirsak bekerja di tubuh dengan menghambat protein sel kanker. Ini terjadi karena kandungan aktif yang disebut annonaceous acetogenins (AGEs) yang ada di daun sirsak. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitas daun sirsak pada penderita kanker. 

2. Dapat mengontrol peradangan
Manfaat daun sirsak lainnya adalah adanya kandungan senyawa anti-inflamasi di daun sirsak. Tapi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek antiinflamasi tersebut. Meski begitu, ekstrak daun sirsak yang kaya akan antiinflamasi dan antioksidan itu dapat menjadi penyembuh luka pada studi yang dikerjakan di tikus.