Penelitian Baru, Minum Teh Panas Berisiko Kena Kanker Esofagus
JAKARTA, iNews.id - Penyakit kanker sangat berkaitan dengan gaya hidup tak sehat, seperti kebiasaan merokok dan minum-minuman beralkohol. Namun, penelitian terbaru menunjukkan jika minum teh panas berisiko menyebabkan kanker esofagus.
Kanker esofagus sendiri merupakan kanker yang terjadi di esofagus, saluran yang menghubungkan tenggorokan ke lambung. Hal ini terjadi karena pertumbuhan abnormal jaringan epitel pada esofagus yang kerap disebut kerongkongan.
Menurut studi Annals of Internal Medicine yang diterbitkan Senin lalu menemukan, mereka yang merokok dan minum alkohol setidaknya satu gelas per hari, ditambah minum teh panas, dikaitkan dengan risiko lima kali lebih besar terkena kanker kerongkongan.
"Kami menemukan bahwa hubungan antara konsumsi teh bersuhu tinggi dan risiko kanker kerongkongan, bergantung pada konsumsi alkohol dan alkohol," kata pemimpin penelitian Jun Lv, seorang profesor epidemiologi dan biostatistik di Peking University School of Public Health di China, seperti dikutip dari Time, Selasa (6/2/2018).
Penelitian ini melibatkan lebih dari 456.000 orang dewasa di China, antara usia 30 dan 79 tahun yang tidak menderita kanker di awal penelitian. Mereka kemudian diminta menjawab pertanyaan tentang konsumsi teh, alkohol, dan rokok.
Kemudian, peneliti meriset 1.700 orang selama sekitar sembilan tahun untuk melihat berapa banyak kanker esofagus yang dikembangkan. Hasilnya, mereka yang rutin minum teh panas, merokok, dan minum alkohol memiliki risiko tertinggi terkena kanker esofagus.
Namun, mereka yang minum teh panas dan merokok, atau minum teh panas dan minum-minuman beralkohol juga memiliki risiko kanker yang lumayan besar, meskipun tak sebesar mereka yang melakukan ketiganya.
Sementara mereka yang hanya minum teh panas, tak memiliki dampak risiko kanker yang signifikan. Peneliti berspekulasi bahwa teh panas dapat merusak jaringan yang melapisi kerongkongan, yang dapat meningkatkan kemungkinan cedera akibat faktor risiko lainnya, seperti merokok dan minum.
Teh panas, sambung penulis, juga menyebabkan risiko kanker karena pembentukan senyawa peradangan yang terjadi setelah iritasi berulang pada kerongkongan. Di tahun sebelumnya, 2016,
World Health Organization menyimpulkan bahwa minuman panas di atas 149 derajat Fahrenheit, termasuk teh, terkait dengan peningkatan risiko kanker kerongkongan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa teh dapat menyebabkan pembentukan kanker, namun hal ini bukanlah faktor utama.
"Penting untuk menjauhkan diri dari teh bersuhu tinggi pada konsumen alkohol dan perokok yang berlebihan untuk pencegahan kanker esofagus," kata Lv.
Namun tentu saja, menjauhkan diri dari tembakau dan penggunaan alkohol yang berlebihan adalah cara paling penting untuk pencegahan kanker kerongkongan, serta berbagai jenis kanker mematikan lainnya.
Editor: Tuty Ocktaviany