JAKARTA, iNews.id - Vape merupakan rokok elektrik yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Bahkan, data terbaru dari Statista menunjukkan Indonesia menjadi negara paling banyak pengguna vape.
Data itu didukung oleh berita lain yang mengatakan kalau perokok elektrik atau vape didominasi oleh usia remaja, dan jumlahnya naik hampir 10 kali lipat dibandingkan tahun 2011.
Epy Kusnandar Meninggal karena Pecah Pembuluh Darah, Kenali 8 Tandanya
Tentu kondisi ini pun sangat disayangkan. Mengapa tidak? Menurut Dokter Spesialis Paru, dr Erlina Burhan menjelaskan bahaya vape tidak hanya berdampak pada diri sendiri saja, tetapi mereka juga yang dekat dengan perokok.
“Ada second-hand smoke dan third-hand smoke. Saya kasih tahu seberapa bahayanya vape kepada mereka,” kata dr Erlina, dikutip dalam akun X miliknya @erlinaburhan, Sabtu (13/1/2024).
Rokok Elektrik Berdampak pada Kesehatan, WHO Desak Seluruh Negara Larang Vape
Lebih lanjut, kedua istilah tersebut perlu dipahami khususnya pada pengguna vape. Second hand merupakan asap sekunder yang berasal dari rokok dan terhirup oleh orang lain. Sedangkan third hand merupakan residu zat kimia rokok atau vape yang menempel pada baju, tubuh, bantal, rambut, perabotan, dan lain-lain, yang akan membahayakan orang sekitar jika menghirupnya.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku