Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wabah Campak di Bangkalan Melonjak, 1 Balita Meninggal Dunia 50 Pasien Dirawat
Advertisement . Scroll to see content

Penyebab Campak Bisa Mematikan, Dokter: Tidak Vaksin MR

Rabu, 27 Agustus 2025 - 13:05:00 WIB
Penyebab Campak Bisa Mematikan, Dokter: Tidak Vaksin MR
Ilustrasi anak sakit campak. (Foto: Ilustrasi AI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kasus campak menjadi masalah kesehatan yang disorot saat ini. Total kasus di Indonesia mencapai 3.444 kasus dengan Kabupaten Sumenep KLB campak

Anak-anak yang tidak diimunisasi menjadi kelompok terbanyak yang teridentifikasi. Dari kelompok ini, umumnya pasien mengalami kondisi serius hingga meninggal dunia. 

Penyakit campak yang mungkin terkesan tidak mematikan, ternyata bisa berisiko menyebabkan meninggal dunia. Ada faktor yang memicu kondisi ini terjadi. 

Diterangkan Praktisi Kesehatan dr Ngabila Salama, salah satu penyebab penyakit campak bisa berakibat fatal bahkan pasien meninggal dunia adalah anak tidak mendapatkan vaksin campak. 

"Anak yang tidak diimunisasi memiliki risiko jauh lebih tinggi terkena komplikasi berat," kata dr Ngabila dalam keterangan resminya, Rabu (27/8/2025). 

Perlu diketahui, ada faktor lain yang dapat memicu keparahan penyakit campak pada anak. Apa saja? Simak beritanya sampai selesai. 

Faktor Lain Penyebab Campak Bisa Mematikan

Faktor lain yang memengaruhi pasien campak berisiko meninggal dunia antara lain: 

- Pasien bayi atau balita. Sebab, sistem imun mereka belum matang, sehingga tidak mampu melawan infeksi sekuat anak yang lebih besar. 
- Gizi buruk. Ya, jika seseorang kekurangan vitamin A dan protein, itu dapat menurunkan daya tahan tubuhnya dan membuat infeksi lebih berat.
- Imunitas rendah. Misalnya anak dengan HIV, kanker, sedang kemoterapi, atau imunodefisiensi bawaan. Mereka ini dapat mengalami kondisi campak fatal. 
- Mengalami pneumonia sebagai komplikasi campak. Perlu diketahui, pneumonia menjadi penyebab utama kematin pada anak penderita campak, baik karena virus campak itu sendiri maupun infeksi bakteri sekuler. 
- Jika pasien campak mengalami diare, umumnya mereka akan kekurangan gizi dan ini lebih cepat jatuh ke kondisi syok akibat dehidrasi. 
- Jika pasien campak mengalami komplikasi ensefalitis atau radang otak, ini dapat membuat pasien kejang, koma, bahkan kematian. 
- Pasien campak yang malnutrisi akut akan lebih parah penyakitnya, karena nafsu makan menurun dan ini menyebabkan gizi buruk. Akhirnya, penyerapan nutrisi tidak maksimal. 

"Pada beberapa kasus, campak bisa menyebabkan kematian apabila pasien terlambat mendapat pertolongan medis, penularan virus di sekitar rumahnya sangat tinggi, atau pasien kekurangan vitamin A," ungkap dr Ngabila. 

Kini, bagaimana cara mencegah campak? Simak beritanya hingga selesai. 

Cara Mencegah Campak

Sebagai upaya mencegah campak, orang tua mesti memastikan anaknya sudah melakukan imunisasi campak atau MR (measles-rubella). 

"Imunisasi campak efektif menurunkan angka kesakitan dan kematian hingga 95% lebih," papar dr Ngabila. 

Selain melengkapi imunisasi, pastikan si kecil mendapat asupan gizi seimbang dan vitamin A secara cukup. Menurut dr Ngabila, ini membantu sistem imun kuat melawan infeksi. 

"Hal lain yang tidak boleh diabaikan adalah segera bawa anak ke fasilitas kesehatan, terutama bila muncul tanda bahaya seperi sesak, kejang, dehidrasi, atau penurunan kesadaran," sarannya.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut