Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Ajak Produsen Rokok Ilegal Jadi Pemain Legal: Kalau Masih Gelap Kita Sikat
Advertisement . Scroll to see content

Perokok di Indonesia Tinggi, Kajian Ilmiah Tembakau Alternatif Jangan Diabaikan

Jumat, 10 April 2020 - 09:04:00 WIB
Perokok di Indonesia Tinggi, Kajian Ilmiah Tembakau Alternatif Jangan Diabaikan
Kajian ilmiah terhadap tembakau alternatif jangan diabaikan (Foto : vapingdaily)
Advertisement . Scroll to see content

Mantan Direktur Riset Kebijakan dan Kerja Sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekaligus akademisi dari National University of Singapore, Tikki Pangestu, sebelumnya mengatakan, penggunaan bukti ilmiah dalam penyusunan kebijakan kesehatan belum menjadi pertimbangan utama di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Kajian ilmiah seringkali dikalahkan oleh opini dan nilai-nilai subjektif lainnya.

“Bahkan ideologi mengalahkan fakta, kebenaran, dan bukti ilmiah,” kata dia belum lama ini.

Tikki menambahkan kondisi tersebut terjadi karena tiga alasan. Pertama kurangnya bukti ilmiah yang mendalam dan relevan. Jika ada, jumlahnya terbatas, kurang komprehensif, dan tidak sesuai dengan kebutuhan pembuat kebijakan. Kedua, keterbatasan literasi ilmiah di kalangan para pembuat kebijakan. Terakhir, bukti ilmiah harus bersaing dengan nilai-nilai lainnya seperti tekanan politik dan keterbatasan sumber daya.

“Kendati penting membedakan pendapat dan fakta, namun yang lebih penting adalah memastikan fakta dipakai untuk membentuk kebijakan yang memperbaiki, bukan hanya kualitas kesehatan, tetapi juga kesetaraan kesehatan, terutama di negara berkembang. Pada akhirnya, semua ini bermuara pada seberapa besar kita menilai pentingnya sebuah penelitian ilmiah,” tuturnya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut