Residu di Anggur Muscat Berisiko Rusak Ginjal, Berikut Pencegahan dan Solusinya
JAKARTA, iNews.id - Anggur Muscat dikenal karena rasanya yang manis dan aromanya yang khas, sehingga menjadi salah satu buah yang digemari banyak orang. Selain dikonsumsi langsung, anggur jenis ini sering digunakan dalam pembuatan minuman beralkohol seperti wine, jus, dan bahkan dalam hidangan pencuci mulut.
Namun, ada kekhawatiran yang semakin meningkat terkait kandungan residu pestisida dalam buah anggur Muscat. Jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak dicuci dengan benar, residu ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah risiko kerusakan ginjal.
Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Singkawang dengan situs pafipcsingkawang.org, residu pestisida dalam anggur Muscat dapat mengakibatkan efek jangka panjang jika tidak ditangani dengan benar. Pestisida digunakan dalam proses budidaya anggur untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit.
Meskipun tujuan penggunaan pestisida adalah untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas buah, residu yang tersisa setelah panen dapat menjadi ancaman bagi kesehatan manusia.
Ginjal adalah organ yang berperan penting dalam menyaring racun dari darah dan membuang limbah melalui urine. Jika terpapar pestisida dalam jangka waktu yang lama, ginjal dapat mengalami kerusakan.
Pestisida mengandung bahan kimia berbahaya yang sulit diuraikan oleh tubuh, sehingga dapat menumpuk dan menyebabkan kerusakan pada jaringan ginjal. Beberapa gejala awal dari kerusakan ginjal akibat paparan pestisida meliputi penurunan fungsi ginjal, pembengkakan pada bagian tubuh, dan peningkatan kadar racun dalam darah.