Resolusi 2020 Lepas Status Jomlo, Perhatikan 3 Tanda Anda Tidak Siap Jalin Hubungan
JAKARTA, iNews.id - Menjalin hubungan baru bukanlah hal yang mudah, apalagi jika Anda sudah terlalu lama menikmati kesendirian. Bertemu dengan orang baru, berkenalan lebih dalam dan menjadikannya sebagai sosok yang spesial, memerlukan adaptasi tak sebentar.
Di samping itu, Anda memerlukan sebuah hubungan yang baru, seseorang yang dapat berbagi suka dan duka Anda menjalani rutinitas. Bahkan, menjadi teman hidup Anda, dan ini telah menjadi salah satu daftar resolusi di tahun 2020.
Namun tidak perlu terburu-buru, sebelum menjalani hubungan baru dengan orang lain, ketahui dulu apakah Anda sudah siap menjalin hubungan, atau belum. Pastikan tiga tanda ini tidak ada pada diri Anda.
Apa saja? Mari simak informasinya seperti dirangkum iNews.id dari Letter F The F Thing, Jumat (17/1/2020).
1. Tidak siap dengan perubahan
Sendirian terlalu lama membutuhkan adaptasi sebelum akhirnya berkomitmen pada orang lain, dan itu bisa membuat Anda sedikit lelah. Tetapi jika Anda bersedia menyisihkan beberapa ruang dalam rutinitas Anda untuk orang baru maka Anda siap untuk suatu hubungan.
Tetapi sebaliknya, jika Anda merasa belum siap, jangan dulu terburu-buru mencari pasangan.
2. Berpikiran bahwa orang baru dapat mengusir rasa sepi
Terlalu lama sendiri dengan adanya rasa sepi yang hinggap, memang bukan suatu hal aneh. Tetapi berpikir bahwa seseorang yang baru itu akan mengobati perasaan kesepian Anda, artinya Anda belum siap menjalani komitmen dengan orang lain.
Anda perlu belajar bagaimana menyelesaikan atau mengobati sendiri kesepian Anda terlebih dahulu sebelum berkencan dengan seseorang yang baru.
3. Terlalu fokus pada diri sendiri
Setiap orang pantas mendapatkan orang yang baik, dan pemikiran semacam itu akan membuat standar Anda terlalu tinggi untuk pasangan yang baru. Menjalin hubungan dan berkomitmen dengan itu juga berarti belajar saling memahami dan mengerti orang lain. Dan, terlalu fokus pada diri sendiri tidak membuat Anda siap dengan hubungan yang baru.
Editor: Adhityo Fajar