Ria Ricis Ajak Moana Naik ATV hingga Dikecam Netizen, Kenali Bahayanya Shaken Baby Syndrome
Apa itu shaken baby syndrome?
Dalam dunia medis, bayi yang sering mengalami guncangan rentan terkena shaken baby syndrome. Ini merupakan sekumpulan gejala yang terjadi ketika bayi mendapatkan guncangan terlalu keras, khususnya pada bagian kepala.
Sindrom ini terdiri dari pendarahan retina mata, pendarahan otak, dan pembengkakan otak. Hal ini karena bayi masih memiliki otak yang lunak, pembuluh darah yang tipis, dan otot leher yang lemah.
Jadi, saat mendapatkan guncangan yang kuat, misalnya karena diayun keras saat ditenangkan atau dilempar ke udara saat diajak bermain, leher bayi belum bisa menyanggah kepalanya dengan baik. Kepala bayi yang terhentak ke depan dan belakang dengan cepat karena guncangan, bisa menyebabkan otak bayi terguncang di dalam tempurung kepala.
Gejala
Otak bayi juga bisa bergeser dan mengalami robekan saraf. Gejala yang mungkin timbul pada bayi dengan shaken baby syndrome adalah koma atau tidak sadarkan diri, syok, kejang, dan tidak bisa bergerak atau lumpuh.
Mengguncang atau mengayun bayi dengan cara yang tidak benar juga dapat berbahaya bagi keselamatan bayi. Disengaja atau tidak, guncangan yang terlalu keras yang dialami bayi dapat menyebabkan kerusakan pada otak.
Demi mencegah shaken baby syndrome, sebaiknya para orang tua tidak bermain atau bercanda dengan bayi dengan cara menganyunkan bayi pada lengan atau anggota tubuh lainnya, mengguncang, atau melempar tubuh bayi.
Selain itu, jika mengajak bayi bepergian, orang tua disarankan menghindari wahana-wahana ekstrem. Apalagi, wahana-wahana yang membuat bayi rentan terguncang.
Editor: Siska Permata Sari