Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ahli Urologi Bantah Tidak Ejakulasi Bisa Sebabkan Kanker Prostat, Ini Penjelasannya
Advertisement . Scroll to see content

Sarapan Teratur Malah Bikin Gemuk, Ternyata Ini Penyebabnya

Senin, 04 Februari 2019 - 12:26:00 WIB
Sarapan Teratur Malah Bikin Gemuk, Ternyata Ini Penyebabnya
Sarapan teratur ternyata bisa membuat tubuh gemuk. (Foto: NDTV)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Banyak orang membiasakan sarapan pagi untuk meningkatkan kosentrasi dan pemenuhan gizi tubuh yang baik. Namun, kebiasaan ini tidak efektif bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan. Apa alasannya?

Baru-baru ini muncul studi yang menjelaskan, makan di pagi hari tidak efektif untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan. Lebih lengkap studi itu mengungkap, orang-orang yang secara teratur sarapan pada akhirnya mengonsumsi lebih banyak kalori sepanjang hari dan mendapatkan lebih banyak berat badan daripada mereka yang melewatkan makan pagi.

Dilansir dari New York Post, para peneliti di Monash University di Melbourne, Australia, menganalisis 13 uji klinis dari negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat dalam 28 tahun terakhir.

"Orang-orang yang makan sarapan cenderung memiliki rata-rata 260 kalori sehari ekstra dan mereka cenderung lebih berat," kata Flavia Cicuttini, profesor epidemiologi di Monash University dan rekan penulis penelitian. Dia melanjutkan, penelitian ini jelas menunjukkan sarapan bukan ide yang baik.

Sementara itu, para peneliti juga menemukan, orang-orang yang tidak makan pagi sekitar satu pon atau 454 gram berat badannya lebih kurus daripada mereka yang rutin sarapan. Penelitian ini juga menemukan, kalau mereka yang tidak sarapan tidak memiliki nafsu makan yang meningkat di siang hari.

Menurut Cicuttini, perbedaan skala ini bisa berarti sarapan menyebabkan kenaikan berat badan "hanya dengan asupan kalori lebih banyak”. Namun, dia menunjukkan keterbatasan studinya. Beberapa dari 13 uji coba yang ditampilkan tidak bertahan lama, khususnya dalam hal memengaruhi data.

Di sisi lain, Cicuttini tidak ingin melarang orang untuk sarapan. Namun, hal yang mesti diperhatikan di sini jika Anda sarapan dan dalam proses penurunan berat badan, maka pengaturan kalori harian harus diperhatikan dengan baik. Sebab, studi ini menegaskan kenaikan kalori ternyata bisa memengaruhi berat badan.

Perlu diketahui, menurut pedoman makan sehat Departemen Pertanian Amerika Serikat, rata-rata orang Amerika mengonsumsi sekitar 36 persen kalori harian mereka hanya dari sarapan. Dan, ahli gizi Sarah Coe mengatakan, efek berat sarapan bervariasi dari orang ke orang.

"Temuan dari tinjauan ini mungkin tidak sesuai dengan rekomendasi yang ada, tetapi mereka mencerminkan ketidakpastian saat ini tentang hubungan antara sarapan dan berat badan dalam literatur ilmiah," kata Coe yang bekerja di British Nutrition Foundation pada CNN.

"Bagi orang yang mencoba menurunkan berat badan, kunci kesuksesan adalah menemukan cara terbaik bagi mereka sendiri dan sekalipun caranya aneh atau tidak sesuai literatur gizi, Anda dipersilahkan melakukannya selagi tidak memberi dampak buruk pada kesehatan," kata Coe, dikutip dari Okezone.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut