Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 8 Tips Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Ternyata Rahasianya Ada di Kebiasaan Sehari-hari!
Advertisement . Scroll to see content

Sering Menangis Tanpa Sebab? Selain Kelelahan, Ini Penyebab Lainnya

Selasa, 05 Desember 2017 - 13:47:00 WIB
Sering Menangis Tanpa Sebab? Selain Kelelahan, Ini Penyebab Lainnya
Cari tahu penyebabnya jika Anda suka menangis tanpa sebab. (Foto: Shutterstock)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Setiap orang tentu pernah menangis. Namun, jika Anda mempunyai kebiasaan menangis tanpa sebab, sebaiknya mulai waspada. Cari tahu penyebabnya agar bisa segera dicarikan solusi terbaik.

Tak hanya karena emosional semata, kadangkala Anda bisa menangis sebagai reaksi fisik. Misalnya, memotong bawang, menguap, atau ada sesuatu di mata Anda.

Tapi adakalanya, Anda menangis tanpa sebab. Tak ada alasan emosional atau Anda sama sekali tidak sedang memotong bawang. Apalagi, hal itu sering terjadi seperti sebuah kebiasaan.

Apa sebabnya? Ternyata, ada alasan kesehatan mental di balik kebiasaan Anda menangis tanpa sebab. Berikut sejumlah penyebabnya, dirangkum iNews.id dari berbagai sumber, Selasa (5/12/2017).

Kelelahan

Bukan cuma bayi yang menangis ketika lelah, tetapi orang dewasa juga. Jika Anda pernah menangis karena hal sepele seperti menonton iklan provider, mungkin itu artinya Anda kelelahan. Menurut studi yang dilakukan oleh periset di University of Pennsylvania, hanya memiliki waktu tidur selama 4,5 jam saja, dapat menyebabkan perubahan mood ke arah negatif. Misalnya, merasa sedih.

Demi mengatasi ini, National Sleep Foundation merekomendasikan untuk memiliki waktu tidur berkualitas antara tujuh hingga delapan jam, demikian dikutip Huffington Post.

PMS

New Health Advisor memperkirakan sebesar 20 hingga 40 persen perempuan mengalami sindrom pramenstruasi atau PMS. Salah satu sindromnya adalah menangis tanpa sebab bersama dengan rasa sakit kepala dan perut kembung. Gejala lain adalah terlihat murung, sedih, dan iritabilitas.

Biasanya, menangis karena PMS ini, akan berhenti seiring berjalannya waktu. Jika darah mens sudah keluar, mood Anda akan membaik.

Gender

The Wall Street Journal melaporkan, bahwa secara biologis perempuan akan lebih sering menangis daripada laki-laki. Selain itu, perempuan juga memiliki sindrom pramenstruasi atau PMS yang membuat sekira 20-40 persen memiliki sindrom PMS salah satunya menangis.

Penelitian serupa juga diungkapkan jurnal Cross-Culture Research, yang menyatakan jika perbedaan jenis kelamin menentukan cara berekspresi, termasuk jumlah air mata di kantung mata masing-masing gender.

Depresi

Memang jika berdasarkan kasus depresi, lebih banyak mengalami mati rasa daripada sensasi emosional seperti menangis. Namun, menurut New Health Advisor, menangis merupakan salah satu tanda depresi. Apa bedanya dengan menangis karena lelah atau PMS? Jika depresi, Anda akan mengalami rasa sedih setiap hari, merasa tak berharga atau tanpa harapan, kehilangan energi, tangisan tak terkendali, sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan.

Selain itu, Anda juga akan mengalami rasa sakit seperti sakit kepala, penurunan gairah seks, perubahan napsu makan, meningkatnya kebutuhan tidur, hingga pemikiran untuk bunuh diri dan mati. Jika Anda memiliki gejala seperti itu, sebaiknya hubungi psikolog atau dokter.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut