Terapi Sel Punca Darah Bisa Bebaskan Pasien Talasemia dari Transfusi Darah Seumur Hidup
"Transplantasi sel punca darah sudah dapat dilakukan di Indonesia, salah satunya di Tzu Chi Hospital. Memang, di Indonesia, jumlah rumah sakit yang mampu melakukan terapi ini masih belum banyak karena adanya keterbatasan fasilitas dan ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan dalam transplantasi," ujar dokter Edi melalui keterangannya.
Dia menambahkan, tidak semua rumah sakit dapat memberikan layanan transplantasi sel punca darah karena terapi ini membutuhkan ruang rawat khusus yang dijaga sterilitasnya untuk menekan kemungkinan terjadinya komplikasi pasca transplantasi.
"Anak-anak yang menjalani transplantasi harus dirawat di dalam kamar steril selama kurang lebih 30 hari setelah sel punca diinfuskan ke dalam tubuhnya sampai sel punca yang ditransplantasikan dapat berfungsi dengan baik dan sistem imunnya siap,” kata dokter Edi.
Dokter Edi mengatakan, kendala lain yang dihadapi saat melakukan transplantasi adalah sulitnya mencari donor sel punca karena kebanyakan transplantasi yang dilakukan untuk kelainan darah seperti talasemia membutuhkan sel punca dari orang lain. "Sayangnya, negara kita belum memiliki bank data sel punca publik seperti di negara-negara lain. Hal ini akan memperpanjang waktu yang dibutuhkan dalam menemukan donor yang cocok,” ujar dr Edi.
Darah tali pusat merupakan salah satu sumber Sel Punca Darah yang dapat digunakan dalam transplantasi untuk penyakit-penyakit yang berkaitan dengan kelainan darah seperti Leukemia dan Talasemia.