Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo: Pendidikan Dokter hingga Perawat akan Dibiayai Negara, Beasiswa Penuh!
Advertisement . Scroll to see content

Terungkap! Ini Alasan Dokter di Bondowoso Bongkar Aib Oknum Spesialis Berstatus PNS

Kamis, 19 Desember 2024 - 12:02:00 WIB
Terungkap! Ini Alasan Dokter di Bondowoso Bongkar Aib Oknum Spesialis Berstatus PNS
Dokter Yusdeny Lanasakti beberkan alasan dia bongkar aib dokter spesialis berstatus PNS. (Foto: TikTok)
Advertisement . Scroll to see content

Dokter Yusdeny Ketua Remunerasi di Rumah Sakit

Dalam kesempatan yang sama, dr Yusdeny juga memberi pernyataan terkait komentar netizen yang bilang kalau dirinya tidak paham betapa 'struggle'-nya menjadi dokter spesialis. Hal ini berkaitan dengan upah yang diterima dari jasa pelayanan kesehatan.

Mengenai itu, dia mengaku bertugas sebagai ketua remunerasi di rumah sakit. Tugas tersebut memungkinkan dia tahu bayaran para dokter hingga direktur di rumah sakit.

"Saya adalah ketua remunerasi di rumah sakit. Ketua remunerasi adalah orang yang mengatur metode pembagian jasa pelayanan dari pasien yang dikerjakan. Jadi, saya ngerti bayarannya dari level terendah sampai level tertinggi sampai tingkat direktur saya paham, saya tahu pasti," paparnya.

"Soal batasan kurang atau cukup, itu gak ada batasannya," sambung dia.

Dokter Yusdeny tak menampik bahwa ada dokter spesialis yang upahnya lebih tinggi dari direktur. Tapi itu tidak untuk semua orang. Umumnya, upah dokter spesialis di bawah direktur.

"Bagi saya pribadi, ketika upah spesialis itu rentangnya 10 sampai 20 kali lebih besar dari perawat, itu sudah cukup," terangnya.

Lagi dan lagi, dr Yusdeny menekankan alasan dia mengunggah video di TikTok tentang aib oknum dokter spesialis berstatus PNS adalah demi menciptakan rasa keadilan dan terjadinya perubahan yang lebih baik.

"Saya ingin ada rasa keadilan antar teman sejawat dan rekan kerja yang lain seperti perawat, ahli gizi, apoteker, semua, ya," katanya.

"Mereka bekerja keras sesuai aturan, sedangkan ada oknum spesialis yang kebal hukum, seenaknya saja," ungkapnya.

Sebelum mengakhiri video, dr Yusdeny mengatakan bahwa dirinya sudah sembilan tahun menyimpan informasi ini yang sampai membuat hatinya gundah-gulana. Baru akhirnya berani bercerita sekarang, karena dia benar-benar ingin ada perubahan.

"9 tahun lamanya saya simpan. Saya ingin ada perubahan yang lebih baik dan menciptakan keadilan bagi teman sejawat," katanya.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut