Terungkap, Selama Pandemi Rumah Sakit Berinovasi terhadap Layanan Kesehatan
JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia menjadi tantangan tersendiri bagi setiap rumah sakit. Pasalnya, kondisi saat itu menuntut rumah sakit harus beradaptasi dengan cepat berinovasi dan mengambil langkah strategis dalam menangani pasien.
Terlebih, pada awal kemunculan kasus tersebut, tidak sedikit tenaga kesehatan (nakes) yang merasa ketakutan dan cemas. Juga, saat varian Delta mulai mewabah pertengahan 2021, membuat tenaga kesehatan kewalahan. Setelah tiga tahun Covid-19 melanda dunia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat 2.172 tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dunia.
CEO RS Premier Bintaro (RSPB) dr. Martha M.L. Siahaan mengatakan, seluruh tim medis dan non-medis telah berjuang secara bersama-sama melewati masa-masa sulit pandemi Covid-19. "Kita bisa dibilang belajar dan tumbuh bersama," kata dr Martha melalui keterangannya.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, sebelumnya juga sudah menyampaikan perubahan status pandemi menjadi endemi sudah menjadi rencana pemerintah.
"Jika jumlah pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit, yang dirawat di ICU dan yang meninggal dunia sudah sama seperti penyakit menular lainnya, seperti influenza, demam berdarah, TBC dan malaria, maka dapat dikategorikan sebagai infeksi biasa. Sehingga, akan menjadi pertimbangan WHO untuk mencabut status pandemi dunia,” kata Menkes.