Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kondisi Terkini Tukul Arwana Terungkap! Perlahan Pulih Meski Belum Bisa Ngomong
Advertisement . Scroll to see content

Tidak Sarapan Picu Penyakit Jantung, Benarkah?

Senin, 30 April 2018 - 04:01:00 WIB
Tidak Sarapan Picu Penyakit Jantung, Benarkah?
Biasakan setiap hari sarapan pagi. (Foto: Indian Express)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Penelitian baru-baru ini menghubungkan antara tidak sarapan dengan penyakit jantung dan stroke. Pasalnya, tidak sarapan bisa memicu penyakit aterosklerosis.

Aterosklerosis merupakan sebuah kondisi terjadinya penyempitan dan penebalan arteri karena adanya penumpukan plak pada dinding arteri. Penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi kadar kolesterol, diabetes, peradangan, infeksi, kebiasaan merokok, dan obesitas menjadi deretan faktornya.

Lalu, apa hubungannya penyakit jantung dengan tidak sarapan?

Sebuah penelitian tahun 2017 mengatakan, orang yang tak sarapan rentan mengalami stroke dan serangan jantung dua kali lipat lebih besar. Mereka yang tidak sarapan berisiko mengalami aterosklerosis, akibatnya membatasi aliran darah dan oksigen ke organ vital tersebut. Aterosklerosis juga menjadi penyebab tunggal terjadinya penyakit stroke dan serangan jantung di Inggris.

Berbeda dari penelitian tersebut, para ahli mengatakan jika korelasi tak sarapan dengan penyakit jantung adalah ketidakseimbangan hormon tubuh dan ritme sirkadian. Tak hanya itu, penelitian lain juga menghubungkan antara tak sarapan dengan gaya hidup yang tak sehat.

Gaya hidup tak sehat juga berdampak buruk pada kesehatan jantung, seperti mengonsumsi banyak lemak, makan banyak gula, kelebihan berat badan, merokok, punya pola makan yang buruk, hingga minum alkohol berlebihan.

Seorang dokter dari Universitas California, San Francisco Dr Prakash Deedwania menekankan betapa pentingnya sarapan setiap hari.

"Melewatkan sarapan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan mengubah ritme sirkadian. Sarapan itu penting, apalagi hal ini sudah terbukti lewat penelitian-penelitian," kata Dr. Prakash, seperti dikutip dari Telegraph, Senin (30/4/2018).

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut