Penyebab Stroke Bukan Hanya dari Makanan, Stres Faktor Paling Berbahaya
JAKARTA, iNews.id - Stres seringkali dianggap sebagai hal biasa yang bisa dialami akibat tuntutan pekerjaan, atau aktivitas lain. Namun, stres saat kerja tidak boleh diremehkan.
Menurut penelitian yang dilakukan Cleveland Clinic, stres bukan hanya berdampak pada suasana hati dan produktivitas, stres di lingkungan kerja dapat meningkatkan risiko stroke.
Menurut dr Irene Katzan, ahli saraf dari Cleveland Clinic, stres kronis di tempat kerja dapat memicu perubahan fisiologis pada tubuh. Tekanan mental yang berlangsung lama dapat meningkatkan detak jantung, memicu peradangan, dan menyebabkan lonjakan tekanan darah.
Tiga kondisi ini yang menjadi faktor risiko utama terjadinya stroke. Temuan ini berasal dari analisis enam studi besar yang melibatkan lebih dari 138.000 orang.
Hasilnya menunjukkan bahwa pekerja dengan tingkat tuntutan psikologis tinggi namun kontrol pekerjaan yang rendah memiliki peningkatan risiko stroke sekitar 22% dibanding mereka yang bekerja dalam lingkungan yang lebih terkendali. Situasi ini sering ditemukan dalam pekerjaan dengan deadline ketat, tuntutan multitasking, atau tekanan tinggi dari atasan.
Selain itu, stres kerja sering tanpa disadari mendorong kebiasaan hidup yang kurang sehat mulai dari merokok, makan berlebihan, hingga kurang bergerak. Kombinasi stres dan gaya hidup buruk inilah yang kemudian memperkuat risiko stroke.