Tuberkulosis Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Menkes Angkat Isu TB di Forum G20
Sementara, lanjutnya, untuk mengadvokasi isu TB, ada tiga hal yang harus dilakukan. Pertama, meningkatkan sistem pelacakan TB. Kedua, penggunaan regimen (jenis) obat TB yang lebih sedikit dan meningkatkan upaya pencegahan TB, dan, ketiga, investasi yang memadai dan berkelanjutan pada riset dan pengembangan vaksin TB yang lebih baik.
Menkes menambahkan, tuberkulosis dapat dicegah dan disembuhkan. Hanya dengan memperbaiki jaringan kolaborasi, serta kerjasama multilateral, kerja keras mengeliminasi TB bisa dilakukan. Dengan begitu, dunia kesehatan bisa mengembangkan sistem pelacakan, diagnosa, pencegahan, pengobatan, serta vaksinasi TB yang lebih baik lagi.
Pengurus Harian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Fathiyah Isbaniah mengatakan, penting bagi Indonesia untuk mengusung tema TB ke dalam forum G20. Indonesia harus menyumbangkan pemikiran dan aksi atau program nyata agar TB bisa segera tereliminasi di 2030.
"Sebagai langkah kongkritnya, Indonesia harus memiliki program penanggulangan TB dengan pelaksanaan yang lebih baik supaya angka kasus TB di Indonesia bisa jauh menurun," ujar dr Fathiyah Isbaniah.
Dia menjelaskan, topik bahasan TB di G20 juga dinilai tepat saat ini, mengingat 50 persen kasus TB dunia teridentifikasi di negara-negara anggota G20 seperti India, China, Indonesia, Afrika Selatan, Brasil, dan Rusia.
Indonesia merupakan negara ketiga dengan beban kasus TB terbanyak di dunia, setelah India dan China. Posisi Indonesia dalam G20 khususnya di forum kesehatan dengan topik penanggulangan TB punya arti yang besar. Perlu inisiatif yang harus dilakukan dalam membahas serta menetapkan langkah-langkah penanggulangan TB secara global dan juga di Indonesia saat ini.