Tukul Arwana Pendarahan Otak, Kenali Gejalanya Berawal dari Nyeri Sekitar Mata
 
                 
                Risiko
Lantas apa saja fakta dari aneurisma? Dokter Abrar menjelaskan aneurisma terjadi karena melemahnya dinding pembuluh darah otak. Adapun pasien yang berisko adalah memiliki hipertensi, berusia di atas 40 tahun. Para perokok dan genetik juga memiliki potensi risiko aneurisma.
Gejala
Selain faktor risiko, Anda juga harus mengenal gejala dari aneurisma. Menurut dr Abrar, biasanya akan terjadi nyeri di sekitar mata, mati rasa di salah satu sisi wajah, pusing dan sakit kepala, kesulitan berbicara, keseimbangan terganggu sulit berkonsentrasi atau memiliki daya ingat yang lemah, hingga gangguan penglihatan atau melihat ganda.
Sementara itu, gejala pecahnya aneurisma dapat berupa penglihatan terganggu, mual dan muntah, kehilangan kesadaran, kejang, sulit berbicara, lumpuh, kelemahan pada tungkai atau salah satu sisi tubuh.
"Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah MRI untuk mendeteksi ada tidaknya aneurisma otak. CT scan, untuk memastikan ada tidaknya perdarahan di otak akibat pecah atau bocornya aneurisma otak," ujarnya.
Selain itu juga dilakukan angiografi otak, untuk memastikan ada tidaknya kelainan di pembuluh darah otak, termasuk mendeteksi aneurisma otak. Angiografi bisa dilakukan dengan CT scan (CTA) atau dengan MRI (MRA)," kata dia.
Editor: Vien Dimyati