Vaksin Terjamin Aman, Masyarakat Perlu Informasi Akurat
“Vaksin didapat melalui berbagai teknik sesuai dengan jenis vaksin yang hendak dihasilkan, prosesnya panjang, bertahap, harus memenuhi prosedur yang ketat hingga dapat diproduksi, serta didistribusikan ke masyarakat. Ini untuk memastikan bahwa vaksin aman dan efektif untuk digunakan,” kata dokter Reisa.
Dalam melakukan edukasi mengenai vaksin, ada dua tantangan yang sering dihadapi yaitu mitos dan hoaks soal vaksin, sering kali dipercaya dan menutupi fakta sebenarnya mengenai vaksin itu sendiri. Mitos dan hoaks ini sering kali muncul dan menjadi pembicaraan di ruang-ruang digital, seperti media sosial dan grup percakapan Aplikasi tertentu.
"Hoaks merupakan persoalan yang serius, termasuk juga infodemic atau informasi seputar pandemi yang sudah diselewengkan, dan jumlahnya banyak. Ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan,” ucap Prof. Dr. Henri Subiakto, Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Dia kembali mengungkapkan, “Sering kali orang bertanya bukan kepada ahlinya, tetapi malah mencari info sendiri atau bertanya kepada sumber yang tidak jelas. Kita seharusnya bersikap skeptis, kritis dan selalu melakukan cek dan re-cek, selalu lakukan konfirmasi tanyakan pada ahlinya. Kalau penyakit, maka ahlinya ya dokter.”
Hoaks memengaruhi bayangan realitas masyarakat dan menimbulkan kekhawatiran tidak berdasar. Oleh karena itu konsep bertanya pada ahlinya, perlu dikedepankan untuk memperoleh fakta sebenarnya dari suatu persoalan.