Wacana Dokter Umum Boleh Operasi Caesar Dinilai Bahayakan Nyawa Ibu dan Bayi
1. Membuat kerjasama dengan program studi spesialis obgyn untuk mengadakan program rotasi penempatan PPDS tingkat akhir di daerah terpencil sebelum mereka menyelesaikan sekolah spesialisnya, tentunya mereka ini sudah lebih terlatih dan mempunyai lebih banyak pengalaman untuk melakukan operasi caesar ini dibandingkan dokter umum.
2. Memperkuat infrastruktur kesehatan dan melengkapi obat-obatan yang diperlukan serta ketersediaan bank darah di daerah terpencil.
3. Pemerataan pembangunan daerah terpencil agar mempunyai fasilitas hidup yang setara dengan kota-kota besar, sehingga mendorong pemerataan penyebaran dokter spesialis. Karena para dokter spesialis ini mendapatkan jaminan hidup layak untuk keluarganya yang akan mengikuti mereka pindah untuk bertugas di sana.
4. Berikan perlindungan dan jaminan keamanan bagi dokter spesialis dan keluarganya dalam menjalankan tugas di daerah terpencil.
"Kita tidak bisa menutup mata dengan adanya kejadian kriminal seperti kasus pembunuhan dokter di Papua dan dokter spesialis Orthopaedi yang meninggal dunia dalam perjalanan dirujuk akibat serangan jantung dan terlambat mendapatkan penanganan akibat fasilitas di daerah terpencil yang tidak memadai," ujarnya.
Langkah-langkah ini dapat menjaga kualitas layanan tanpa mengorbankan nyawa.
Dokter Nova menambahkan, sebagai masyarakat pastinya semua mendukung upaya pemerintah untuk memastikan setiap ibu dan bayi mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Namun, masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak membawa risiko yang tidak perlu.
"Kesehatan ibu dan bayi adalah aset berharga bangsa yang harus dijaga dengan kompetensi medis terbaik. Wacana ini, meski bermaksud baik, perlu dikaji ulang agar tidak menjadi langkah mundur yang justru membahayakan mereka yang ingin dilindungi dan justru akan berpotensi meningkatkan angka kematian ibu dan bayi," papar dr Nova.
Editor: Muhammad Sukardi