Waspada! Frekuensi dan Jumlah Buang Air Kecil Anak Tiba-Tiba Berkurang, Bisa Jadi Gejala Gangguan Ginjal Akut
JAKARTA, iNews.id - Gangguan ginjal akut pada anak menjadi momok bagi pada orang tua. Sebagai orang tua, Anda perlu mengetahui gejala-gejala atau tanda dari gangguan ginjal akut.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr Mohammad Syahril memaparkan salah satu gejala paling khas pada gangguan ginjal akut pada anak.
“Ada yang disebut dengan istilah gangguan ginjal akut. Gangguan dulu ya. Ginjal itu kan pusat metabolisme tubuh kita, dengan hasil akhirnya, dengan hasil outputnya, sisa metabolisme itu disebutnya ya dengan air kencing itu. Nah apabila dia kena infeksi, atau dehidrasi itu gangguan dulu, terganggu dia. Tapi begitu gangguan ini berlanjut, maka ancamannya menjadi gagal ginjal akut,” kata dr. Syahril, dalam Polemik Trijaya dengan Tema ‘Misteri Gagal Ginjal Akut’, melalui live streaming Youtube MNC Trijaya, Sabtu, (22/10/2022).
Dia menjelaskan, ciri atau gejala yang paling khas pada gagal ginjal akut yang perlu diwaspadai adalah berkurangnya frekuensi dan jumlah buang air kecil.
“Buat masyarakat juga atau buat kita semua, itu ditandai dengan frekuensi buang air kecil, yang kedua, jumlahnya juga. Biasanya anak kecil itu buang air kecil sampai 12 kali sehari. Tapi kok misal berkurang,” ujar dia.
“Begitupun jumlahnya, biasanya banyak atau sedikit. Itu harus tanda-tanda yang khas, yang jangan sampai lebih jauh lagi sampai ada anak yang memang betul-betul tidak bisa keluar air kencingnya,” kata dia.
Dia menyebut, gejala sepele inilah yang menurutnya menjadi salah satu penyebab 55 persen pasien gangguan ginjal akut meninggal dunia. Sebab, ada gejala yang tidak banyak disadari masyarakat karena penanganan yang cenderung terlambat.
“Nah ini lah, maaf ya, yang banyak (menyebabkan) meninggal, karena sudah terlambat. Begitu sudah terjadi gagal ginjal, karena sudah tidak bisa memproduksi lagi, karena metabolismenya sudah rusak,” kata dia.
“Nah, rusaknya ginjal seperti yang salah satu yang saat ini sedang marak kemungkinan atau ada dugaan ya itu karena ada kaitannya dengan konsumsi obat yang ada di obat-obatan anak-anak. Tetapi, kemungkinan yang lain akan kita selidiki,” ujar dr Syahril.
Namun, selain gejala khas tersebut, dia juga membeberkan beberapa gejala awal dan umum pada penderita gagal ginjal akut. Di antaranya demam, mual, muntah, hingga diare.
“Jadi, kalau anak ini ternyata demam lebih dari satu sampai masuk ke lima hari, kemudian ada diare, ada mual dan muntah, ada batuk, pilek, ini adalah gejala awal. Tapi gejala awalnya juga yang dialami oleh balita yang sakit saluran napas, karena kasus ini sedang marak, ya kita harus lebih hati-hati, jangan menunggu ginjalnya sudah rusak,” sarannya.
Editor: Siska Permata Sari