Jangan Sepelekan Hipertensi, Dampaknya Bisa Stroke dan Gangguan Ginjal, Kenali Cara Pencegahannya!
JAKARTA, iNews.id - Hipertensi memang tidak boleh disepelekan. Penyakit tekanan darah tinggi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan.
Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian. Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan, sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, di mana artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.
Jumlah penyandang hipertensi juga diperkirakan akan terus meningkat dan pada tahun 2025 di prediksi akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi dengan perkiraan angka kematian akibat hipertensi dan komplikasinya mencapai sebesar 9,4 juta pertahun.
Dokter spesialis jantung, Beny Hartono mengatakan, penyebab hipertensi 94 persen merupakan Hipertensi Primer di mana penyebabnya tidak diketahui, dan 6 persen merupakan Hipertensi Sekunder yang disebabkan oleh gangguan ginjal, tiroid, katup jantung, pembuluh darah, dan lain-lain.
"Peningkatan asupan garam, obesitas, konsumsi alkohol, lemak berlebih, stres dan kurang aktivitas fisik dapat memicu tekanan darah tinggi," kata dokter Beny Hartono melalui keterangannya belum lama ini.
Menurut dr Beny, hipertensi dapat dicegah dengan cara menerapkan pola hidup sehat secara teratur, memeriksakan tekanan darah, mengontrol berat badan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, meliputi pemeriksaan EKG, rontgen dada, USG jantung, dan pemeriksaan darah.
Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi dr. Verna mengatakan, hipertensi merupakan faktor pemicu utama gangguan ginjal. Saat ginjal mengalami gangguan fungsi, tekanan darah akan meningkat dan menimbulkan hipertensi.
"Gangguan fungsi ginjal akibat hipertensi bisa berupa penyakit ginjal akut, kronis, dan gagal ginjal terminal," kata dr Verna.
Dr Verna menambahkan, hipertensi menjadi pemicu terjadinya kasus gagal ginjal terbanyak setelah diabetes melitus. Hipertensi lama dan tidak terkontrol, dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik. Kedua kondisi tersebut dapat tanpa gejala dalam waktu lama, sehingga baru diketahui saat sudah terjadi gangguan tahap lanjut.
"Dianjurkan melakukan pemantauan tekanan darah secara mandiri dan rutin di rumah di beberapa waktu tertentu. Menjaga agar tekanan darah mencapai normal dan stabil. Minum obat sesuai anjuran dokter dan kontrol secara teratur," kata dia.
