Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Perketat Aturan Visa, Pengidap Diabetes hingga Obesitas bakal Ditolak Masuk AS
Advertisement . Scroll to see content

Waspada Minuman Manis Berlebih pada Anak, Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas hingga Gagal Ginjal

Selasa, 23 Juli 2024 - 16:30:00 WIB
Waspada Minuman Manis Berlebih pada Anak, Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas hingga Gagal Ginjal
Waspada Minuman Manis Berlebih pada Anak (Foto: unsplash)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Para orang tua perlu menjamin kesehatan anak. Salah satunya memastikan asupan gizi makanan dan minuman sang buah hati tetap terpenuhi.
 
Orang tua perlu bertindak serius saat si kecil menunjukkan ketertarikan berlebih pada minuman manis atau bersoda. Apalagi jika sang anak menolak minum air putih. 

"Kebiasaan minum-minuman manis, terlebih dengan pemanis buatan, meningkatkan risiko penyakit gagal ginjal pada anak," kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) pada iNews.id, Selasa (23/7/2024).

Sekarang ini banyak sekali beredar minuman manis di kemasan yang dapat diakses masyarakat. Sayangnya, dari produk itu banyak yang kandungan gulanya tinggi. 

Mengonsumsi gula dengan kadar tinggi terbukti meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hingga penyakit sindrom metabolik, termasuk gagal ginjal. Itu karena ginjal bekerja lebih ekstra sampai menyebabkan inflamasi kronik yang pada akhirnya bisa menyebabkan si kecil mengalami gagal ginjal terminal. 

Jika si kecil sudah mengalami obesitas, maka risiko penyakit penyerta menjadi sangat tinggi. Oleh karena itu, disarankan kepada semua orang tua untuk memastikan si kecil tidak menolak air putih.

"Minum air putih itu jauh lebih baik ketimbang minuman manis. Air putih terbukti baik untuk ginjal, bahkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk membiasakan anaknya minum air putih setiap hari. Jangan sampai anak Anda lebih memilih minuman manis daripada air putih," kata dr Piprim.

Sekadar informasi, kasus gagal ginjal pada anak semakin tinggi di Indonesia. Menurut dr Piprim, kasus anak-anak sudah melakukan cuci darah karena gagal ginjal pun banyak ditemukan di masyarakat.

"Fenomena anak-anak yang mengalami gagal ginjal sampai dilakukan cuci darah atau dialisis peritoneal itu fakta di lapangan banyak," kata dr Piprim.

Tidak hanya kurangnya minum air putih, anak-anak bisa mengalami gagal ginjal karena kelainan kongenital artinya dari lahir anak tersebut sudah punya kelainan di ginjal.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut