Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Klub Italia Ini Ungkap Satu Sifat Baik Radja Nainggolan, Begini Pengakuannya
Advertisement . Scroll to see content

Curhatan Radja Sikapi Pembajakan Lagu di Era Digital Platform

Rabu, 07 Agustus 2019 - 17:05:00 WIB
Curhatan Radja Sikapi Pembajakan Lagu di Era Digital Platform
Radja gerah dengan pembajakan yang masih ada. (Foto: iNews.id).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Seiring perkembangan jaman, industri musik Indonesia juga mengalami perubahan. Dari era rilisan fisik kini beralih ke digital platform untuk mendistribusikan lagu.

Namun masalah krusial seperti pembajakan masih menggerogoti musisi Indonesia. Mereka terus mencuri karya-karya untuk keuntungan sendiri.

"Dengan majunya dunia teknologi, sayangnya tidak diimbangi oleh kontrol. Artinya gini, kalau dulu jaman fisik, di emperan banyak, kalau sekarang digital belum rilis baru kirim ke radio itu lagu sudah berserakan mudah didownload," ujar Ian Kasela saat dijumpai di kawasan Cibubur, Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Ian merasa kesal karena pembajakan ini didukung oleh masyarakat yang merasa lagu yang diunggah oleh pembajak tak memberikan pengaruh pada pemilik karya. Radja juga menyayangkan hal ini tidak ditangani oleh penegak hukum.

"Masyarakat kita happening dengan itu, karena fasilitasnya diberikan. Ya buktinya itu nggak distop dan tetap selalu ada," sambung vokalis Radja.

Moldy melihat dari sisi lain, bahwa pembajakan juga memberikan hal positif , khususnya untuk promosi band. Namun dia merasa banyak sisi negatif yang didapat, terlebih Radja saat ini berada di indie label

"Kalau dibilang berpengaruh, bajakan itu sangat berpengaruh. Memang ada positif dan negatifnya, tapi lebih banyak negatifnya," ujar Moldy

Setelah selesai kontrak, Radja berdiri dalam naungan Istana Musik yang dibentuk oleh Moldy. Mereka merasakan bahwa pembajakan berdampak buruk terutama untuk keberlangsungan band.

"Kalau dulu kita di bawah naungan major label dampaknya pada kita tidak ada. Malah itu jadi manfaat untuk sarana berpromosi, tapi yang geregetan itu agak sedikit kesal pebisnisnya. Di saat kita selesai kontrak label dan mas Moldy membangun Istana Musiknya, otomatis dampak itu berasa. Karena dia berdiri di dua kaki, sebagai musisi dan pemilik label, dia merasakah hal itu," ujar Ian Kasela.

Editor: Adhityo Fajar

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut