Makna Lagu Kota - Dere: Udara Mana Kini yang Kau Hirup?
Makna lagu "Kota" semakin diperkuat oleh melodi lembut dan aransemen musik minimalis yang digunakan Dere. Musiknya memberikan ruang bagi pendengar untuk benar-benar meresapi setiap kata dalam liriknya. Pilihan kata-kata puitis seperti "Tersesat di lampu kota" atau "Kita pernah berlari di antara riuhnya dunia" menciptakan gambaran visual yang kuat sekaligus mengundang emosi mendalam.
Secara keseluruhan, lagu Kota menyampaikan pesan tentang pentingnya menghargai waktu dan kebersamaan dengan orang-orang terkasih. Lagu ini mengingatkan kita bahwa kenangan adalah sesuatu yang berharga, tetapi waktu terus berjalan dan perubahan tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, kita harus belajar menerima perubahan sambil tetap menjaga kenangan indah sebagai bagian dari diri kita.
Di kota ini sehabis hujan
Desember yang lalu
Di kota ini dalam ruangan
Berpenyejuk udara
Kau dan wangimu bersanding dengan
Riuh angin di luar
Udara mana kini yang kau hirup?
Hujan dimana kini yang kau peluk?
Dimana pun kau kini
Rindu tentangmu 'tak pernah pergi
Dijalan ini menguning langit
Berkendara denganmu
Tajam mentari menembus pelan
Bening teduh matamu
Kau dan wangimu berpadu utuh
Tabungan kelak rindu
Udara mana kini yang kau hirup?
Hujan dimana kini yang kau peluk?
Dimana pun kau kini, hmm
Rindu tentangmu 'tak pernah pergi
Udara mana kini yang kau hirup?
Hujan dimana kini yang kau peluk?
Dimana pun kau kini, uh-uuh
Rindu tentangmu 'tak pernah pergi
Rindu tentangmu 'tak pernah pergi
Makna lagu Kota Dere lebih dari sekadar cerita tentang sebuah tempat; lagu ini adalah refleksi mendalam tentang kehidupan manusia, hubungan antarindividu, dan bagaimana waktu serta perubahan memengaruhi semuanya.
Editor: Komaruddin Bagja