Mengenal Perindo Asik, Karya Musik yang Menghibur Masyarakat Lebih Dekat

JAKARTA, iNews.id - Musik merupakan salah satu media untuk menghibur masyarakat di berbagai kalangan. Bahkan, musik bisa digunakan untuk mengedukasi dan menyampaikan pesan, seperti Perindo Asik.

Perindo Asik merupakan musik yang dibuat bertujuan untuk mengenalkan Partai Perindo ke masyarakat daerah, khususnya di Cilacap. Lagu tersebut diinisiasi oleh Bacaleg DPR RI Dapil Jawa Tengah VIII Partai Perindo Muhajir, S.kep., Ners., MMR.

Baca Juga

Hati-Hati Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya untuk Kesehatan

Menurut Muhajir, mengenalkan Partai Perindo lebih mudah melalui musik. Sebab musik bisa diterima oleh siapa saja dari semua kalangan.

"Saya melihat untuk melakukan pendekatan paling mudah memang dengan musik. Makanya saya buat Perindo Asik," ujar Muhajir dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk 'Perindo Asik Bergema di Masyarakat, Bukti Partai Perindo Dicintai Rakyat', Sabtu (19/8/2023).

Baca Juga

Podcast Aksi Nyata, Bacaleg Partai Perindo Usul Wajib Belajar Jadi 16 Tahun

Pada kesempatan itu, Muhajir menggandeng musisi Iwan sebagai musik aransemen pada proyek ini. Iwan mengatakan, dia merasa senang bisa terlibat dalam proyek tersebut.

"Kalau saya respons-nya seneng, masalahnya intinya saya disuruh bikin aransemen yaitu saya merasa senang. Senangnya bisa bikin karya sendiri bukan cover," kata Muhajir.

Baca Juga

Podcast Aksi Nyata: Hati-Hati, Bullying Bisa Sebabkan Korban Depresi

Dalam proses pembuatan lagu Perindo Asik ini, Iwan mengatakan menghabiskan waktu hingga tiga bulan. Dia juga mengalami berbagai kesulitan, apalagi ini proyek pertamanya.

"Jadi rencananya mau rekaman di studio sendiri, tapi karena ini pengalaman pertama jadi masih ngulang-ngulang terus. Pernah sampai setengah tiga belum ketemu yang klik, jadi masih terus belajar," ujarnya.

Iwan berharap aransemen musik Perindo Asik dan juga lagunya bisa diterima oleh masyarakat.

"Harapannya bisa diterima masyarakat, menghibur masyarakat, Setidaknya kita bangga menciptakan karya sendiri di untuk masyarakat," tutur Iwan.

Editor: Vien Dimyati