Satukan Bahasa, Sastra dan Musik dalam CultureVerse, Begini Kata Saykoji
Sementara itu, Sofi Meloni menyampaikan pandangannya tentang pentingnya kemampuan literasi dan kreativitas bagi generasi muda.
“Saya percaya bahasa dan tulisan memiliki kekuatan besar untuk mengubah cara kita melihat dunia. Melalui program Creative Digital English, saya belajar bahwa menulis bukan hanya soal tata bahasa, tapi tentang bagaimana menyampaikan pesan yang menyentuh dan relevan. Acara seperti CultureVerse ini adalah ruang yang sempurna untuk menyalakan kembali semangat itu di kalangan anak muda,” kata Sofi.
Head of Program Creative Digital English Binus University, Irfan Rifai menerangkan melalui CultureVerse 2025, pihaknya ingin menunjukkan Creative Digital English tidak hanya tentang belajar bahasa, tetapi bagaimana bahasa bisa menjadi pintu untuk berkreasi, bercerita, dan berkolaborasi. "Di tengah tren budaya digital saat ini, mahasiswa kami didorong untuk tidak hanya mengikuti arus, tetapi juga menciptakan karya yang relevan dan berdampak,” ujarnya.
Melalui partisipasi aktif generasi muda, kegiatan ini menegaskan relevansi CDE dalam menjawab tren budaya populer yang sedang berkembang dari musik dan sastra hingga media digital.
Editor: Dani M Dahwilani