Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ditanya Pilih Ungu atau The Row, Begini Jawaban Menohok Rowman
Advertisement . Scroll to see content

Strategi The Row Jaga Eksistensi di Industri Musik Indonesia saat Ini

Selasa, 19 November 2019 - 13:05:00 WIB
Strategi The Row Jaga Eksistensi di Industri Musik Indonesia saat Ini
The Row gunakan media sosial untuk menjaga eksistensi berkarya. (Foto: iNews.id),
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Berkembangnya industri musik membuat Rowman harus mengikuti perkembangan zaman. Hal ini diterapkan pada band terbarunya, The Row yang terus beradaptasi dengan apa yang tengah trending kali ini.

Selain itu mereka juga terus memadukan karya dengan perkembangan zaman agar bisa tersampaikan kepada penikmat musik.

"Kemajuan itu sudah pasti, lebih pesat banget. Di medsos tergantung kita mengemasnya aja, harus terus berkarya. Jangan hanya mencoba satu karya lalu bubar," ujarnya saat ditemui di iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (18/11/2019).

Senada dengan Rowman, vokalis the Row Olland juga mengatakan hal yang sama. Namun dia lebih menekankan bagaimana mempromosikan musiknya.

"Semua bebas bereksperesi sekarang, punya channel, dengan media sosial orang bisa viral dan untuk tetap bertahan. Karena saya gabung di The Row baru, sejauh ini kita tetap buat lagu, setelah launching, bagaimana kita mempromosikan, ngobrol dengan kerabat-kerabat," ujarnya.

Berbeda dengan Rowman dan Olland, Bima sebagai gitaris menanggapi tentang perubahan industri musik dan bagaimana agar dapat tetap bertahan. Baginya cara yang tepat untuk menghadapi perubahan di industri musik yaitu dengan membuat dirinya nyaman.

"Saya mengambil keputusan itu yang pasti harus nyaman dulu. Saya tidak menganggap ini kerja dalam artian santai tapi tetap ada target. Saya buat senyaman dulu di dalamnya lebih ke pertemanannya, sisanya karya dan karya," ujarnya.

Bima menambahkan bahwa media sosial sangat membantu musisi dalam menyebarkan karya. Banyaknya musisi pendatang baru menjadikan Bima bersemangat untuk menghasilkan karya yang beda dan agar bisa bersaing dengan yang lain.

"Dari segi media lebih mudah, bahkan dapat menghasilkan dari YouTube dan Instagram. Persaingan sekarang, justru kita butuh persaingan bagaimana putar otak dari segi staregi mengemas produk dan bandnya seperti apa, untuk bisa bersaing. Balik lagi si musisinya dapat bisa bertahan dan konsisten membuat karya," ujar gitaris berambut ikal ini.

Editor: Adhityo Fajar

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut