The Dance Company Ajak Warga Nostalgia di Karnaval Jakarta Langit Biru
JAKARTA, iNews.id - Band The Dance Company turut memeriahkan karnaval Jakarta Langit Biru (JLB) di Bundaran Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (27/10/2019). Grup musik yang terdiri oleh Aryo Wahab, Ibrahim Imran, Pongki Barata, dan Nugie ini mengajak para penonton bernostalgia.
Sejumlah single hits dari The Dance Company yang keluar tahun 2009 tersebut, turut dibawakan di atas panggung Karnaval Jakarta Langit Biru. Salah satu single mereka, yakni 'Selamat Malam Dunia' yang membuka penampilan The Dance Company.
Kemudian disusul oleh single-single hits berikutnya seperti 'Coba Kau Bayangkan'. Selanjutnya, masing-masing personel yang merupakan personel band-band ternama seperti Jikustik, Ada Band, dan alf band, berkesempatan untuk membawakan lagu hits dari muasalnya.

"Kita akan memperkenalkan siapa band kita dan siapa personelnya, kita perkenalkan satu-satu, mulai dari gitaris di sebelah kanan saya, Ibrahim Imran atau Baim," kata Pongki di atas panggung.
Dengan celetukan-celetukan lucu mereka, Baim akhirnya bernyanyi solo di atas panggung membawakan lagu 'ADA Band' berjudul 'Ough!!'. Kemudian Pongki 'Jikustik' yang membawakan single hits-nya, 'Setia'.
Selanjutnya, ada Agustinus Gusti Nugroho atau Nugie yang membawakan single-nya, 'Pelukis Malam'. Sementara itu, Aryo Wahab hanya dikenalkan sebagai pemain film yang telah membintangi belasan film nasional.
Penampilan The Dance Company pada akhirnya menutup Karnaval Jakarta Langit Biru dengan single hits-nya, 'Papa Rock & Roll'.
Seperti diberitakan sebelumnya, karnaval Jakarta Langit Biru merupakan kampanye kendaraan ramah lingkungan oleh Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan PT PLN (Persero) dan iNews. Ini juga menjadi bagian dari menyambut lomba balap Formula E pada tahun depan.
Acara ini juga meraih rekor MURI dari pendiri Museum Rekor MURI Jaya Suprana dengan rekor di kategori kendaraan listrik dengan jenis dan unit terbanyak dan mencapai lebih dari 400 kendaraan, yakni sepeda, motor, mobil, bajaj, hingga bus.
Editor: Tuty Ocktaviany