10 Ayat Al Quran tentang Gempa Bumi dan Penyebabnya, Lengkap Arab, Latin & Artinya
JAKARTA, iNews.id - Gempa bumi merupakan salah satu kejadian bencana yang paling sering terjadi di Indonesia. Dalam Al Quran, gempa bumi ada kalanya disebutkan sebagai sunnatullah atau ketetapan Allah yang mesti terjadi, juga disebutkan karena ulah manusia. Selain itu, sebagai adzab seperti umat terdahulu yang membangkang perintah-perintah Allah.
Indonesia yang disebut negara cincin api memang kerap dilanda gempa bumi. Hampir tiap hari wilayah Indonesia diguncang gempa baik dengan magnitudo besar maupun kecil.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu. Pernyataan itu diklaim bukan berarti gempa besar akan terjadi dalam waktu dekat.
“Munculnya kembali pembahasan potensi gempa di zona megathrust saat ini bukanlah bentuk peringatan dini (warning) yang seolah-olah dalam waktu dekat akan segera terjadi gempa besar. Tidak demikian,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Kamis (15/8/2024).
Muhammad Makmun Abha, mahasiswa Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam artikelnya berjudul Gempa Bumi Dalam Al Qur'an (tafsir tematik) yang dikutip iNews.id menjelaskan, kajian tentang gempa bumi ini akan menarik jika ditelusuri lebih lanjut dari sudut pandang al-Quran karena ditemukan banyak sekali ayat Al Quran yang membicarakan gempa bumi.
Al Quran memang bukanlah kitab ilmu pengetahuan namun kitab suci umat Islam ini banyak memuat isyarat-isyarat akan ilmu pengetahuan yang amat luas.
Sehingga kitab ini mendorong naluri keingintahuan manusia untuk berikhtiar dan mencari pengetahuan melalui berbagai cabang studi ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya geografi, geologi dan fisika yang ada kaitannya dengan gempa bumi.
Tidak hanya terbatas di dunia melainkan juga di alam seluruh semesta menjadi bahan studi bagi diri manusia itu sendiri.
Manusia harus menyadari kedudukannya sebagai khalifah Allah SWT di bumi. Karena itu, manusia harus dapat mengendalikan bumi serta berusaha menjinakkan kekuatan alam.
Al Quran mempunyai berbagai pilihan kata dalam menjelaskan gempa bumi. Al-Quran menggunakan berbagai bentuk ragam kata yang berbeda dalam menyebutkan gempa bumi, yaitu sebagai berikut.
1. Menggunakan Kata Zalzalah disebutkan dalam beberapa surat yaitu dalam Surat Al-Baqarah ayat 214, Surat Al Ahzab ayat 11, Surat Al-Hajj ayat 1-2 dan Surat Zalzalah ayat 1-2.
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ - ٢١٤
Latin: Am hasibtum an tadkhulul jannata walammaa ya tikum matsalul ladziina kholau min qablikum massathumul ba'saaaaa u wadh dharraaaaa u wa zulziluu hattaaa yaquula rasuulu walladziina aamanuu ma'ahuu mataa nashrullaahi alaaa inna nashrullaahi qariib.
Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (QS. Al Baqarah ayat 214).
2. Menggunakan Kata Dakk dan derivasinya, kata ini disebutkan dalam dua surat yaitu Surat Al-Haaqqah ayat 14 dan Surat Al-Fajr ayat 21.
وَّحُمِلَتِ الْاَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَّاحِدَةًۙ - ١٤
Wahumilatil ardhu wal jibaalu fadukkataa dakkatan waa hidah
Artinya: Dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan. (QS. Al haqqah ayat 14)
3. Menggunakan Kata Syaqq dan derivasinya, kata ini disebutkan dalam beberapa surat yaitu Surat Qaf ayat 44, Surat Maryam ayat 90 dan Surat ‘Abasa ayat 26.
ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَرْضَ شَقًّاۙ
Latin: Tsumma syaqaqnal ardho syaqqoo
Artinya: kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya. (QS. 'Abasa: 26)
4. Menggunakan Kata Qath’al-Ardl kata ini disebutkan dalam Surat Ar Ra’d ayat 31
وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ
Latin: Walau anna qur aanan suyyirat bihil jibaalu auw quththi'at bihil ardhu auw kullama bihil mautaa bal lillaahil amru jamii'aa
Artinya: Dan sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Al-Qur'an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. (QS. Ar Ra'du: 31)
5. Menggunakan Kata Badl Al-Ardl, yaitu terdapat dalam Surat Ibrahim ayat 48
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْاَرْضُ غَيْرَ الْاَرْضِ وَالسَّمٰوٰتُ وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ - ٤٨
Latin: Yauma tubaddalul ardhu ghairol ardhi wassamaawaatu wabarazuu lillaahil waahidil qahhaar.
Artinya: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa. (QS. Ibrahim ayat 48)
6. Menggunakan Kata Rajfah dan derivasinya, yaitu terdapat dalam Surat Al-A’raf ayat 78, Surat Al-Muzaamil ayat 14, Surat Al-Ankabut ayat 37 serta QS Al-Nazi’at ayat 6.
فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ - ٧٨
Latin: Fa aakhodzathumu rajzfatu fa ashbahuu fii daarihim jaatsimiin.
Artinya: Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka. (QS. Al A'raf ayat 78).
7. Menggunakan Kata Rajj, yaitu dalam Surat Al Waqiah ayat 4
اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ - ٤
Latin: Idzaa rujjatil ardhu rajjaaa
Artinya: Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya. (QS. Al Waqiah ayat 4)
8. Menggunakan Kata Madd, yaitu dalam surat Al-Insyiqoq 3
وَاِذَا الْاَرْضُ مُدَّتْۙ - ٣
Waidzal ardhu muddat (QS. Al Insyiqaq ayat 3)
Artinya: dan apabila bumi diratakan,
9. Menggunakan Kata khasafa dan derivasinya, yaitu dalam QS Al Nahl ayat 45, QS Al-Isra’ 68, QS Qashash ayat 81, QS Al-Ankabut 40, QS Saba’ ayat 9 dan QS Al-Mulk ayat 16.
ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙ - ١٦
Latin: A amintum man fissamaaa i an yakhsifa bikumul ardho fa idzaa hiya tamuur. (QS. AL Mulk: 16)
Artinya: Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?
10. Menggunakan Kata Fasad (Secara Non Fisik) yaitu terdapat dalam QS Al-A’raf ayat 85
وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ فَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ - ٨٥
Latin: Wa ilaa madyana akhaahum syuaiban qaala yaaqoumi'budullaaha maa lakum min ilaahin ghiaruh qad jaaa atkum bayyinatun min rabbikum fauful kaila wal miizaana walaa tabkhasun naasa asy yaaa ahum walaa tufsiduu fil ardhi ba'da ishlaahihaa dzaalikum khairullakum in kuntum mu'miniin.
Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syuaib, saudara mereka sendiri. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman.” (QS. Al A'raf ayat 85).
1. Gempa karena izin Allah
Dalam peristiwa terjadinya gempa bumi memang tidak semuanya bersumber dari kesalahan manusia dan atau karena murka Allah, akan tetapi gempa bumi itu datang bisa juga karena sudah merupakan kehendak dari Allah, dengan seizin-Nya suatu bencana bisa terjadi kapan pun dan di mana pun serta tanpa diduga-duga sebagaimana disebutkan dalam firman Allah berikut.
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ۗوَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ -
Artinya: Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Taghabun: 11).
2. Gempa karena Ulah Perbuatan Tangan-Tangan Jahil Manusia
Faktor ulah dan perbuatan manusia bisa menjadi penyebab utama dari terjadinya gempa bumi dan bencana alam. Hal ini sangatlah logis karena alam ini diciptakan untuk manusia dan manusialah yang harus bisa menjaga dan melestarikannya.
Artinya: Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (Q.S. Al-Syura: 30).
3. Gempa Akibat Dosa dan Maksiat
Ada faktor lain yang harus diakui sebagai salah satu penyebab terjadinya gempa bumi di samping sebab-sebab yang sudah disebutkan sebelumnya, faktor itu adalah perbuatan dosa dan maksiat yang dilakukan oleh manusia.
Al Quran telah menjelaskan bahwa ada jenis gempa bumi dan bencana alam lain yang terjadi disebabkan karena dosa dan maksiat.
Misalnya kaumnya Nabi Luth yang mendapat adzab dari Allah lantaran perbuatan dosa mereka sendiri yaitu dosa homoseksual (laki-laki yang melakukan hubungan seks dengan laki-laki) sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT dalam Q.S. Al-A’raf: 80-84 tentang Nabi Luth dan umatnya.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki