JAKARTA, iNews.id - Ayat Al Quran dan hadits tentang Maulid Nabi berikut ini bisa dijadikan sebagai pijakan dalam memeringati dan merayakan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Sesuai kalender Islam, peringatan Maulid Nabi 12 Rabiul Awal 1447 H jatuh bertepatan pada hari Jumat, 5 September 2025. Rabiul awal merupakan bulan ketiga dan menjadi salah satu bulan teristimewa karena di bulan itu, Nabi Muhammad SAW, manusia agung pembawa risalah seluruh alam dilahirkan.
Batas Waktu Salat Isya Sampai Jam Berapa?
Tradisi menyambut Maulid Nabi SAW sudah ada sejak zaman dulu. Dikutip dari mui.or.id, Imam al-Suyuthi menyatakan, raja pertama yang memperingati hari kelahiran Rasulullah saw. dengan perayaan yang meriah luar biasa adalah Raja Al-Mudhaffar Abu Sa`id Kukburi ibn Zainuddin Ali bin Baktakin (l. 549 H. – w.630 H.).
Tidak kurang dari 300.000 dinar beliau keluarkan dengan ikhlas untuk bersedekah pada hari peringatan maulid. Intinya menghimpun semangat juang dengan membacakan syi’ir dan karya sastra yang menceritakan kisah kelahiran Rasulullah SAW.
Bacaan Doa Maulid Diba Arab, Latin, dan Artinya Lengkap dengan Mahalul Qiyam
Di Indonesia, sebagian besar masyarakat Muslim membaca shalawat, barzanji dan pengajian-pengajian yang mengisahkan sejarah Nabi SAW tiap memasuki Bulan Rabiul Awal.
Para ulama menggolongkan perayaan maulid nabi sebagai bid’ah hasanah. Al Hafidz as Suyuthi dalam kitab Husnul Maqshid fi ‘Amali al Maulid menegaskan bahwa peringatan maulid nabi yang terdiri atas pembacaan al Qur’an, membaca riwayat kelahiran nabi, kemudian disediakan makanan untuk yang hadir dan tidak lebih dari itu adalah termasuk bid’ah hasanah, orang yang melakukannya mendapat pahala, karena mengandung unsur pengagungan terhadap Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan kegembiraan dengan lahirnya nabi yang mulia.
Isnan Ansory dalam bukunya Pro Kontra Maulid Nabi menyebutkan, Syaikh as-Sayyid Zain Aal Sumaith, dalam karyanya Masail Katsuro Haulaha an-Niqosy wa al-Jidal, mendefinisikan maulid Nabi Muhammad yakni, memperingati hari kelahiran Rasulullah dengan menyebut-nyebut kisah hidupnya, dan setiap tanda-tanda kemulian dan mukjizat sang Nabi Saw dalam rangka mengagungkan kedudukannya, dan menampakkan kegembiraan atas kelahirannya. Tujuan merayakan Maulid Nabi SAW di Bulan Rabiul Awal adalah dalam rangka menampakkan kegembiran atas kelahiran manusia agung pembawa rahmat alam semesta.
Anjuran berbahagia dengan hadirnya Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat disebutkan dalam sejumlah dalil Alquran maupun hadis. Berikut ulasannya.
5 Ayat Al Quran dan Hadits tentang Maulid Nabi
1. Surat Yunus Ayat 58
Dalil tentang Maulid Nabi Muhammad SAW pertama yakni anjuran bergembira dengan hadirnya Nabi SAW sebagai pembawa rahmat Allah. Hal itu disebutkan dalam Surat Yunus Ayat 58. Allah SWT berfirman:
قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
“Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (QS. Yunus: 58).
Ayat ini memerintahkan kaum muslimin untuk bergembira dengan rahmat dan karunia Allah, dan salah satu rahmat terbesar bagi manusia adalah kelahiran Nabi SAW. Karena kelahiran Nabi Muhammad ke muka bumi ini adalah nikmat dan rahmat teragung yang Allah anugerahkan kepada manusia dan seluruh alam. Perayaan maulid adalah bentuk syukur kepada Allah atas nikmat yang sangat agung ini.
2. Surat Al Ahzab Ayat 21
قَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ٢١
Latin: Laqad kâna lakum fî rasûlillâhi uswatun ḫasanatul limang kâna yarjullâha wal-yaumal-âkhira wa dzakarallâha katsîrâ
Artinya: Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah. (QS. Al Ahzab ayat 21).
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, ayat yang mulia ini merupakan dalil pokok yang paling besar, yang menganjurkan kepada kita agar meniru Rasulullah Saw. dalam semua ucapan, perbuatan, dan sepak terjangnya. Karena itulah Allah Swt. memerintahkan kepada kaum mukmin agar meniru sikap Nabi Saw. dalam Perang Ahzab, yaitu dalam hal kesabaran, keteguhan hati, kesiagaan, dan perjuangannya, serta tetap menanti jalan keluar dari Allah Swt. Semoga salawat dan salam-Nya terlimpahkan kepada beliau sampai hari kiamat.
3. Surat Al Anbiya ayat 107
Ayat tentang Maulid Nabi selanjutnya yakni terdapat dalam Surat Al Anbiya ayat 107. Allah SWT berfirman:
{وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ}
Artinya: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. (Al-Anbiya: 107).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, melalui ayat ini Allah SWT memberitahukan bahwa Dia menjadikan Muhammad Saw. sebagai rahmat buat semesta alam.
Dengan kata lain, Dia (Allah) mengutus Nabi SAW sebagai rahmat buat mereka. Maka barang siapa yang menerima rahmat ini dan mensyukurinya, berbahagialah ia di dunia dan akhiratnya. Barang siapa yang menolak serta mengingkarinya, maka merugilah ia di dunia dan akhiratnya.
4. Surat Al Ahzab Ayat 56
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Latin: Innallāha wa malā'ikatahū yuṣallūna ‘alan-nabiyy(i), yā ayyuhal-lażīna āmanū ṣallū ‘alaihi wa sallimū taslīmā(n).
Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS. Al Ahzab: 56)
5. Surat Ali Imran Ayat 164
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ
Artinya: “sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman, ketika Allah mengutus seorang Rosul dari kalangan mereka sendiri”. (QS. Ali Imran ayat 164).
Dalam ayat ini disebutkan bahwa karunia paling besar bagi umat manusia yakni kelahiran Rasulullah SAW yang diutus untuk seluruh alam semesta.
Hadits tentang Maulid Nabi
1. Nabi Dilahirkan Hari Senin
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abi Qatadah disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ
Artinya: Dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, maka beliau pun menjawab: "Di hari itulah saya dilahirkan, dan pada hari itu pula, wahyu diturunkan atasku." (HR. Muslim) [No. 1162 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
2. Kelahiran Nabi Karunia Allah
Di dalam Tafsir Ruuhul Ma’aani juz VIII halaman 41, karya Syeikh Al Alusi (wafat tahun 1270 H) :
وَأَخْرَجَ أَبُو الشَّيْخِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا أَنَّ الْفَضْلَ اَلْعِلْمُ وَالرَّحْمَةَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Imam Abusysyeikh mengeluarkan (meriwayatkan) dari shahabat Ibnu Abbas –radhiyallaahu Ta’aalaa ‘anhumaa- : “Sesungguhnya al fadhl (karunia Allah) adalah ilmu dan sesungguhnya arrahmah (rahmat Allah) adalah Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam”.
3. Mencintai Nabi Tanda Sempurnanya Iman
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ
مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ
Latin: Laa yu’minu ahadukum hattaa akuuna ahabba ilayhi min waalidihi wa waladihi wan-naasi ajma’iin
Artinya: Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai aku (Rasulullah SAW) dijadikan orang yang paling dicintai lebih dari anaknya, lebih dari orang tuanya, dan juga lebih dari seluruh manusia. (Muttafaq Alaih)
4. Mencintai Nabi Tanda Manisnya Iman
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ(رواه البخاري)
Artinya: Dari Anas bin Malik (90 H) dari Nabi saw, beliau bersabda, “Tiga perkara yang apabila ada pada seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Menjadikannya Allah dan rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka” (Mutafaqun Alaih)
Demikian pembahasan mengenai Dalil tentang Maulid Nabi yang jadi pedoman bagi Muslim menyambut dan merayakan kelahiran Rasulullah SAW.
5. Manusia Paling Utama
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه ان رسول الله قال: اولى الناس بي يوم القيامة اكثرهم علي صلاة. قال الترمذي: حديث حسن
Artinya: Dari Abdullah bin Mas’ud Radiyallahu Anhu bahwa Rasulullah bersabda: “Paling utamanya manusia kelak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak besalawat kepadaku”. (HR. Imam at-Tirmidzi).
Demikian ulasan Ayat Al Quran dan Hadits tentang Maulid Nabi yang bisa dijadikan pegangan dalam merayakan Maulid Nabi.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku