5 Ayat Al Quran tentang Toleransi, Latin, Arab, Artinya Lengkap dengan Tafsirnya
Isi Pokok Surat Al-Kafirun:
a. Sikap tegas terhadap orang kafir bahwa kita tidak menyembah apa yang mereka
sembah
b. Sikap toleran terhadap orang yang berbeda agama, dengan saling menghormati
dalam hubungan sosial, tetapi tidak ada toleransi dalam akidah dan ibadah pokok
c. Sikap tegas kebebasan beragama, saling menghargai, dan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama masing-masing.
Ayat Al Quran tentang toleransi berikutnya disebutkan dalam Surat Al Hujurat ayat 13.
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (13)
Latin: Yaa ayyuhan naasu innaaa kholaqnaakum min dzakarin wa untsaa wa ja'alnaakum syu'uuban wa qabaaila lita'aarofuu inna akramakum 'indallaahi atqaakum. Innallaaha 'aliimun khabiir.
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat: 13)
Tafsir Surat Al Hujurat Ayat 13
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menceritakan kepada manusia bahwa Dia telah menciptakan mereka dari diri yang satu dan darinya Allah menciptakan istrinya, yaitu Adam dan Hawa, kemudian Dia menjadikan mereka berbangsa-bangsa.
Pada garis besarnya semua manusia bila ditinjau dari unsur kejadiannya —yaitu tanah liat— sampai dengan Adam dan Hawa sama saja. Sesungguhnya perbedaan keutamaan di antara mereka karena perkara agama, yaitu ketaatannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena itulah sesudah melarang perbuatan menggunjing dan menghina orang lain, Allah Swt. berfirman mengingatkan mereka, bahwa mereka adalah manusia yang mempunyai martabat yang sama.
Ayat Al Quran tentang toleransi ditegaskan dalam Surat Al Baqarah ayat 256.
Allah SWT berfirman:
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ - ٢٥٦
Latin: Laa Ikraaha fiddiini qad tabayyana rusydu minal ghayyi, faman yakfur bith thaaghuuti wa yu'minm billaahi faqadis tamsaka bil'urwatil wutsqaa lan fishooma lahaa wallaahu samii'un 'aliim.
Artinya: Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah Ayat 256).