Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Amalan Sunnah saat Gerhana Bulan, Perbanyak Doa dan Dzikir untuk Keselamatan
Advertisement . Scroll to see content

7 Hikmah Gerhana Bulan bagi Umat Islam, Nomor 2 Pengingat Hari Kiamat!

Minggu, 07 September 2025 - 19:43:00 WIB
7 Hikmah Gerhana Bulan bagi Umat Islam, Nomor 2 Pengingat Hari Kiamat!
Masyarakat bisa menyaksikan gerhana bulan total dengan mata telanjang. (Foto: Pexels)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Umat Islam perlu mengambil hikmah gerhana bulan untuk direnungkan agar semakin menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Gerhana bulan total akan terjadi malam ini, Minggu, 7 September 2025.

Berdasarkan data astronomi, fenomena langit ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Gerhana bulan akan dimulai dengan fase sebagian pada Minggu malam pukul 23.27 WIB, 00.27 WITA, dan 01.27 WIT. Fase awal total diperkirakan terjadi pada pukul 00.31 WIB, 01.31 WITA, dan 02.31 WIT. Puncak gerhana diperkirakan berlangsung pada pukul 01.11 WIB, 02.11 WITA, dan 03.11 WIT.

Gerhana kemudian berlanjut ke fase akhir total pada pukul 01.52 WIB, 02.52 WITA, dan 03.52 WIT. Seluruh rangkaian gerhana diperkirakan selesai pada pukul 02.56 WIB, 03.56 WITA, dan 04.56 WIT. Umat Islam dapat memulai salat gerhana sejak fase sebagian.

Dalam ajaran Islam, gerhana bulan total maupun sebagian merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT yang mengatur alam raya dan peredaran bulan serta matahari sedemikian rapi dan teraturnya. 

Hal ini disebutkan dalam Al Quran, Surat Fushilat ayat 37. Allah SWT berfirman

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Artinya: Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. (QS. Fushshilat : 37).

Islam juga menekankan bahwa gerhana bulan maupun matahari tidak ada kaitannya dengan kematian maupun kelahiran seseorang, termasuk tanda kesialan di dalamnya. 

Nabi SAW bersabda:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Artinya: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu. (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Sebaliknya, gerhana bulan harus disikapi dengan banyak melakukan amalan saleh. 

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan amalan seperti shalat gerhana, banyak berdoa, berdzikir dan membaca istighfar, serta sedekah dan amal-amal kebajikan lainnya. 

فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: Apabila kamu menyaksikannya maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedekah. (HR. Bukhari dan Muslim).

Lantas, apa saja hikmah yang bisa diambil oleh umat Islam dari fenomena alam terjadinya gerhana bulan total? berikut ulasan lengkapnya.

7 Hikmah Gerhana Bulan dalam Islam

1. Bukti Kebesaran Allah

Hikmah gerhana bulan pertama yakni salah satu bukti kebesaran Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta dengan sempurna. Dalam hadits lain disebutkan tuntunan Islam saat terjadi gerhana bulan maupun matahari:

سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Artinya: Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan sholat hingga (matahari) kembali tampak.” (H.R. Al-Bukhari).

2. Mengingatkan Tanda-Tanda Hari Kiamat

Nabi Muhammad SAW mengajarkan tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan, antara lain menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana matahari dan bulan. 

Fenomena gerhana bisa menjadi pengingat akan datangnya peristiwa dahsyat yang terjadi pada hari kiamat. Gambaran tersebut telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Qiyamah ayat 8-9, sebagaimana berikut:

وَخَسَفَ القَمَرُ (٨) وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالقَمَرُ (٩

Artinya: “Dan bulan pun telah hilang cahayanya(8), serta matahari dan bulan dikumpulkan(9),”

Ayat tersebut menyiratkan bagaimana peristiwa kiamat itu terjadi sehingga melalui gerhana, umat manusia bisa ingat dan sadar bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara. Dengan begitu bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta istiqamah dalam ibadah sebagai bekal untuk kehidupan berikutnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut