8 Hikmah Beriman Kepada Qada dan Qadar, Muslim Wajib Percaya

JAKARTA, iNews.id - Terdapat sejumlah hikmah beriman kepada qada dan qadar yang akan didapat oleh seorang Muslim. Keimanan atau keyakinan terhadap qada dan qadar diwajibkan bagi setiap Muslim.
Dalam ajaran Islam, qada dan qadar merupakan rukun iman yang keenam. Secara etimologi, qada berarti ketetapan, ketentuan, pengukuran, atau sifat tertentu.
Secara istilah, qada merujuk pada ketetapan Allah yang telah tertulis dalam Lauh al-Mahfuz (kitab suci yang terpelihara) sejak zaman yang tak terhingga. Ketetapan ini sesuai dengan kehendak-Nya dan berlaku bagi seluruh makhluk dan alam semesta.
Sementara itu, qadar atau takdir secara etimologi berarti ketetapan yang telah terjadi atau keputusan yang terwujud. Secara istilah, qadar mengacu pada ketetapan atau keputusan Allah yang memiliki sifat Maha Kuasa (Qadir) atas segala ciptaan-Nya, baik yang bersifat baik maupun yang buruk.
Dalil tentang qada dan qadar banyak terdapat dalam Al Quran. Salah satunya Surat Al Furqan ayat 2. Allah SWT berfirman:
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
Artinya: "Yang kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (QS. Al Furqan: 2)
Manfaat beriman kepada qada dan qadar yang pertama adalah agar seseorang yang mencapai kesuksesan besar, menduduki jabatan tinggi, menjadi pemimpin, atau memiliki kekayaan berlimpah tidak akan menjadi sombong.
Salah satu manfaat dari beriman kepada qada dan qadar adalah mengajarkan manusia untuk memiliki prasangka baik terhadap ketetapan Allah. Seseorang harus memahami bahwa apa yang diinginkan belum tentu berakhir dengan kebaikan, begitu pula sebaliknya.
Seseorang yang memiliki keimanan pada qada dan qadar akan tetap tegar, sabar, dan tidak mudah putus asa ketika menghadapi kegagalan, karena mereka menyadari bahwa segala peristiwa telah ditetapkan oleh Allah. Namun, bagi mereka yang tidak beriman kepada takdir, kegagalan cenderung menyebabkan stres, keputusasaan, dan goncangan mental.
Iman pada qada dan qadar akan menumbuhkan keberanian. Orang yang beriman meyakini bahwa apa pun yang akan terjadi tidak akan melenceng dari ketentuan atau takdir Allah.
Allah telah menetapkan ketentuan-Nya dalam qada dan qadar. Dengan pemahaman yang benar, seseorang dapat menjadi pribadi yang optimis dengan mendoakan, berusaha, dan tawakal kepada Allah.
Hikmah beriman kepada qada dan qadar akan membuat seseorang tidak pernah putus asa dan tidak lupa diri ketika menghadapi berbagai situasi, baik dalam kegembiraan maupun kesedihan.
Hikmah beriman kepada qada dan qadar semakin meningkatkan keyakinan akan kekuasaan Allah yang Mahamulia. Dengan memahami qada dan qadar, manusia dapat menyadari bahwa segala sesuatu yang tercipta dan terjadi di dunia ini tidak pernah lepas dari kekuasaan Allah Swt. Maka dari itu, manusia tidak seharusnya bersikap sombong.