Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Momen Prabowo Berdoa Didampingi Gibran Saat Tinjau Sumur Lubang Buaya
Advertisement . Scroll to see content

5 Amalan Hari Tasyrik Bernilai Pahala, Perbanyak Takbir hingga Doa Sapu Jagat

Senin, 17 Juni 2024 - 15:15:00 WIB
5 Amalan Hari Tasyrik Bernilai Pahala, Perbanyak Takbir hingga Doa Sapu Jagat
Jemaah haji memanjatkan doa di Padang Arafah. (Foto: reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ada beragam amalan Hari Tasyrik yang sangat dianjurkan untuk dilakukan umat Islam agar mendapat pahala dan keutamaan. Amalan tersebut di antaranya dengan memperbanyak zikir dengan mengucapkan takbir, tahlil, tahmid dan tasbih serta berdoa.

Hari Tasyrik menurut ahli bahasa dan ahli fikih adalah tiga hari setelah Hari Raya Idhul Adha (nahar) yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Dinamakan tasyrik karena di hari-hari tersebut daging-daging qurban didendeng (dipanaskan di bawah terik matahari).

Ustaz Muhammad Ajib MA dari Rumah Fiqih Indonesia menjelaskan, Imam Syafi’iy rahimahullah disunnahkan untuk memperbanyak takbir dan doa pada hari raya. Bahkan Imam Syafii mengatakan bahwa berdoa di malam hari raya, malam jumat, awal bulan Rajab dan Nishfu Sya’ban adalah termasuk doa yang sangat mustajab.

5 Amalan Hari Tasyrik

1. Memperbanyak Takbir setelah Shalat Fardhu

Amalan Hari tasyrik pertama yakni memperbanyak membaca takbir setelah shalat fardhu. Para ulama telah sepakat bahwasanya bertakbir atau takbiran pada hari raya itu termasuk sesuatu yang disyariatkan dalam Islam. Para ulama pun sangat menganjurkan untuk memperbanyak ibadah dan bertakbir pada hari raya karena hal ini termasuk salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh Rasululloh SAW dan para sahabat.

Dalil yang menganjurkan untuk bertakbir pada hari raya hingga tiga hari tasyrik juga lumayan banyak jumlahnya. Baik dalil dari Al-quran maupun dalil dari Hadits nabi Muhammad SAW. 

Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ

Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang. (QS. Al baqarah: 203)

Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik (menjemur dendeng); juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.

Ikrimah mengatakan yang dimaksud dengan berdzikir ialah bertakbir dalam hari-hari tasyrik sesudah shalat lima waktu, yaitu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, allahu Akbar (Allah Mahabesar, Allah Mahabesar).

2. Memperbanyak Dzikir

Amalan Hari Tasyrik berikutnya yakni memperbanyak dzikir. Menurut ulama mazhab Imam Syafii rahimahullah, dzikir kepada Allah sewaktu melakukan kurban. Waktu untuk berkurban yaitu dimulai pada Hari Raya Kurban sampai dengan akhir hari-hari tasyrik. 

Berkaitan pula dengannya yaitu melakukan zikir sementara sesudah melakukan tiap-tiap shalat, dan zikir yang mutlak yang dianjurkan dalam semua keadaan. Mengenai waktu berzikir ini banyak pendapat dari ulama yang mengatakannya, yang paling terkenal dan banyak diamalkan ialah dimulai dari shalat Subuh hari Arafah sampai dengan salat Asar di akhir hari tasyrik yakni 13 Dzulhijjah, tepatnya di akhir waktu nafar yang terakhir. 

وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ

Artinya: Mereka berdzikir menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan.

Dan juga hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam musnadnya :

ما من أيام أعظم عند الله ولا أحب إليه من العمل فيهن من هذه الأيام العشر فاكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد

Tidak ada amal yang dilakukan di hari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah melebihi amal yang dilakukan di tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, perbanyaklah membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut