Bacaan istighfar tersebut dibaca sebelum khatib naik mimbar pada Jumat terakhir bulan Rajab. Keutamaannya akan dimudahkan rezekinya sepanjang tahun.
2. Membaca Ahmadu Rasulullah Muhammad Rasulullah
Amalan Jumat terakhir Bulan Rajab berikutnya yakni membaca dzikir Ahmadu Rasulullah Muhammad Rasulullah sebanyak 35 kali.
أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
Latin: Ahmadu Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh
Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”
Bagi kaum pria lebih afdhal dibaca di antara dua khutbah agar khutbah tetap bisa disimak dengan khusyuk.
Sedangkan untuk wanita yang tidak hadir ke masjid, pembacaannya diperkirakan khatib sudah ada di mimbar.
Demikian dijelaskan oleh Syaikh Hamid bin Muhammad Ali Quds dalam kitab Kanzun Najah was Surur yang menjelaskan bahwa Syaikh Ali al-Ajhuri menerangkan berikut ini:
أَنَّ مَنْ قَرَأَ فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَالْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِأَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهْ (خَمْسًا وَثَلَاثِيْنَ مَرَّةً) لَا تَنْقَطِعُ الدَّرَاهِمُ مِنْ يَدِهِ ذَلِكَ السَّنَةَ
Artinya, “Sesungguhnya barang siapa di akhir Jumat bulan Rajab, saat khatib berada di mimbar membaca; ‘Ahmadu Rasulullohi muhammadur rosulullohi’ (sebanyak 35 kali), maka dirham tidak akan putus dari tangannya pada tahun tersebut (selama setahun akan selalu memegang uang).”
Demikian amalan Jumat terakhir di bulan Rajab ajaran para ulama. Sebenarnya, tidak ada dalil khusus mengenai pengamalan ibadah tersebut.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku