Bacaan Ayat Kursi Pengusir Jin dan Setan, Doa Perlindungan dari Gangguan Gaib

JAKARTA, iNews.id - Bacaan Ayat Kursi pengusir jin dan setan merupakan salah satu amalan penting dalam Islam yang diyakini memiliki keutamaan besar sebagai perlindungan diri. Ayat ini terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 255 dan dikenal sebagai ayat paling agung dalam Al-Qur’an karena di dalamnya terkandung makna tentang keesaan Allah, kekuasaan-Nya, serta penjagaan-Nya terhadap seluruh makhluk.
Dengan membacanya secara rutin, seorang Muslim akan mendapatkan perlindungan dari gangguan jin, setan, serta ketenangan hati dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat Kursi adalah ayat paling agung dalam Al-Qur’an. Berikut adalah teks lengkapnya dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya:
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allāhu lā ilāha illā huwa al-ḥayyu al-qayyūm, lā ta’khudzuhu sinatun wa lā nawm, lahu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żal-lażī yasyfa‘u ‘indahu illā bi’iżnih, ya‘lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bisyaiim min ‘ilmihī illā bimā syā’, wasi‘a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā yaūdū ḥifẓuhumā, wa huwa al-‘aliyyul-‘aẓīm.
“Allâh, tidak ada Rabb (yang berhak diibadahi) kecuali Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allâh tanpa izin-Nya. Allâh mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apapun dari ilmu Allâh melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allâh meliputi langit dan bumi. Dan Allâh tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allâh Maha Tinggi lagi Maha Besar.” [QS. Al-Baqarah: 255]
Ayat Kursi disebut sebagai sayyidul ayat atau penghulu ayat Al-Qur’an. Di dalamnya terdapat makna tentang tauhid, keesaan Allah, serta penjagaan-Nya terhadap seluruh alam semesta. Keutamaannya ditegaskan melalui berbagai hadis shahih:
Perlindungan setelah shalat
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ
“Barangsiapa membaca Ayat Kursi di akhir setiap shalat, maka tidak yang menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian.”
(HR. An-Nasa’i, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’, no. 6464).
Artinya, jika seorang Muslim senantiasa membaca Ayat Kursi setelah shalat wajib, maka satu-satunya penghalang antara dirinya dan surga hanyalah kematian.
Dibacakan sebelum tidur
Dalam riwayat sahih dari Abu Hurairah RA, disebutkan bahwa setan pernah menasihatinya agar membaca Ayat Kursi sebelum tidur. Ketika disampaikan kepada Rasulullah SAW, beliau membenarkan nasihat itu seraya bersabda:
“Ia telah berkata benar kepadamu, walau ia pendusta. Ia adalah setan.” (HR. Al-Bukhari no. 2311).
Hal ini menegaskan bahwa membaca Ayat Kursi sebelum tidur menjadi benteng yang menjaga seorang Muslim dari gangguan setan sepanjang malam.
Menjadi tameng dari keburukan
Ayat Kursi adalah dzikir perlindungan yang sangat agung. Ulama besar menjelaskan, siapa yang membacanya dengan penuh keikhlasan akan dijaga Allah dari segala kejahatan, baik yang tampak maupun yang gaib.
Agar mendapatkan manfaat maksimal, bacaan Ayat Kursi pengusir jin dan setan dianjurkan dibaca pada waktu-waktu berikut: