Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Niat Puasa Senin Kamis di Bulan Jumadil Awal 1447 H, Lengkap Keutamaannya
Advertisement . Scroll to see content

Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah Digabung dengan Niat Puasa Senin-Kamis

Minggu, 11 Juli 2021 - 19:29:00 WIB
Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah Digabung dengan Niat Puasa Senin-Kamis
Ilustrasi niat puasa Dzulhijjah bareng puasa senin. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Niat puasa Dzulhijjab boleh digabung dengan niat puasa sunnah lainnya seperti puasa Senin-Kamis. Puasa Dzulhijjah dimulai dari tanggal 1-9. Besok, Senin (12/7/2021) puasa Dzulhijjah memasuki hari kedua yang bertepatan dengan hari Senin yakni waktu yang disunnahkan untuk menjalankan puasa Senin-Kamis. 

Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, puasa sunnah seperti puasa sembilan hari di Bulan Dzulhijjah bisa digabung bersamaan dengan puasa sunnah lainnya ketika bersamaan dalam satu hari. 

Sebagaimana puasa 9 hari pertama bulan Dzulhijjah bisa diniatkan bersama dengan puasa Dawud atau puasa Senin-Kamis.
Imam An-Nawawi berkata di Al-Majmu‘, ‘Ini yang disebutkan secara mutlak oleh ulama Syafi’iyyah. Semestinya disyaratkan ta’yin (penyebutan nama puasa di niat) dalam puasa rawatib seperti puasa ‘Arafah, puasa Asyura, puasa bidh (13,14, 15 setiap bulan Hijriyah), dan puasa enam hari Syawwal seperti ta’yin dalam shalat rawatib’.

Jawabnya, puasa pada hari-hari tersebut sudah diatur berdasarkan waktunya. Tetapi kalau seseorang berniat puasa lain di waktuwaktu tersebut, maka ia telah mendapat keutamaan sunah puasa rawatib tersebut. Hal ini serupa dengan shalat tahiyyatul masjid.
Karena tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya itu sendiri terlepas apapun niat puasanya. 

Apalagi puasa sembilan pertama bulan Dzulhijjah juga tak disyaratkan harus 9 hari berturut-turut. 

Berikut Niat Puasa Dzulhijjah digabung dengan Puasa Senin-Kamis.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِذِيْ الْحِجَّةِ   
وَعَنْ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghadin 'An adaai sunnati Dzilhijjah wa 'an shouma yaumal itsnaini lillahi Ta'alaa

"Saya niat puasa sunnah Dzulhijjah esok hari dan puasa hari Senin karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Dzulhijjah boleh dilakukan pada pagi atau siang hari dengan catatan belum makan dan minum sejak pagi lalu terbersit keinginan untuk berpuasa. 

Sedangkan pada puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha dan puasa kaffarah atau puasa nadzar wajib dilakukan pada malam hari sebelum masuk waktu shubuh. 

Istilah yang sering digunakan adalah tabyitunniyah, atau memabitkan niat. Maksudnya, di malam hari seseorang sudah harus berniat bahwa besoknya dirinya akan melaksanakan puasa.

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Beberapa keutamaan puasa Dzulhijjah karena berada di 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah. Puasa adalah ibadah spesial. Sampai-sampai para pelakunya diberi kesempatan untuk berdoa yang tak tertolak.

Puasa sembilan hari pertama dalam bulan Dzulhijjah merupakan amalan yang disunnahkan.

Meski dalam Al-Qur'an disebutkan tentang keistimewaan 10 pertama malam bulan Dzulhijjah, tetapi untuk puasanya yang disunnahkan hanya 9 hari saja. Dalam sebuah riwayat  bahwa Nabi SAW melaksanakan puasa Dzulhijjah mulai tanggal 1-9.

Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari istri-istri Nabi صلى الله عليه وسلم , mereka berkata, “Rasulullah SAW biasa berpuasa sembilan hari di bulan Dzulhijjah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa tiga hari di setiap bulannya, puasa senin pertama dan juga hari kamis di setiap bulannya”.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut