Begini Cara Membedakan Surah Makkiyah dan Madaniyah
JAKARTA, iNews.id- Surah Makkiyah dan Madaniyah dapat dibedakan berdasarkan konteks dan isi ayat-ayat dalam surah tersebut.
Surah Makkiyah adalah surah yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Surah Makkiyah umumnya lebih fokus pada aqidah, tauhid, dan moralitas, serta menjelaskan kisah-kisah para nabi dan umat-umat terdahulu.
Surah Makkiyah biasanya mempunyai gaya bahasa yang lebih kuat dan indah, serta ayat-ayatnya lebih pendek dan mudah dihafal.
Surah Madaniyah adalah surah yang diturunkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Surah Madaniyah lebih fokus pada hukum-hukum Islam, tata cara ibadah, serta mengatur hubungan antara umat Islam dan masyarakat.
Surah Madaniyah umumnya lebih panjang dan ayat-ayatnya lebih kompleks.
Selain itu, isi ayat-ayat dalam Surah Makkiyah dan Madaniyah juga berbeda. Surah Makkiyah lebih banyak membahas tentang keimanan, kepercayaan kepada Allah, sifat-sifat Allah, kisah-kisah para nabi dan umat terdahulu, serta mengajarkan moralitas.
Sedangkan Surah Madaniyah lebih banyak membahas tentang hukum-hukum Islam, perilaku sosial, dan organisasi masyarakat Islam.
Dalam Al-Quran, kita dapat melihat bahwa surah Makkiyah dan Madaniyah tidak selalu dipisahkan secara jelas dan berurutan, namun secara umum, surah-surah di awal Al-Quran lebih banyak merupakan Surah Makkiyah, sedangkan surah-surah di belakang lebih banyak Surah Madaniyah.
Para ulama memiliki tiga cara untuk membedakan antara surat-surat Makkiyah dan Madaniyah dalam Al-Quran. Ini didasarkan pada penamaan ayat tersebut, tempat turunnya, dan waktu turunnya. Kitab Mabâhits fî Ulûmil Qur’an karya Syekh Manna Al-Qathathan menyebutkan tiga cara tersebut.
Pertama, cara yang pertama adalah dengan memperhatikan segi waktu turun ayat tersebut. Surat Makkiyah adalah ayat-ayat yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah, sedangkan surat Madaniyah adalah ayat-ayat yang turun setelah Nabi hijrah.
Walaupun begitu, jika ayat Makkiyah diturunkan di tempat lain selain Makkah, tetap dianggap sebagai ayat Makkiyah. Sebaliknya, ayat Madaniyah yang diturunkan di tempat lain selain Madinah tetap dianggap sebagai ayat Madaniyah.
Kedua, cara yang kedua adalah dengan memperhatikan lokasi turun ayat tersebut. Surat Makkiyah adalah ayat-ayat yang diturunkan di Makkah dan wilayah sekitarnya seperti Hudaibiyah, Mina, dan Arafah.
Begitu juga, ayat Madaniyah adalah ayat-ayat yang diturunkan di Madinah dan wilayah sekitarnya seperti Sil', Quba, dan Uhud. Namun, ayat yang turun di tempat selain dari lokasi-lokasi tersebut, seperti saat Nabi dalam perjalanan, di Tabuk atau Baitul Maqdis, tidak dikelompokan ke dalam Makkiyah atau Madaniyah.
Ketiga, cara yang ketiga adalah dengan memperhatikan nama ayat tersebut. Jika sebuah ayat disebut sebagai ayat Makkiyah atau ayat Madaniyah dalam sumber-sumber terpercaya, maka ayat tersebut dikategorikan sesuai dengan penamaannya.
Sebagai contoh, Surat Al-Maidah ayat 3 merupakan ayat Madaniyah meskipun diturunkan di Makkah karena ayat tersebut turun setelah hijrah, yaitu saat haji Wada. Demikian pula, Surat At-Taubah ayat 42 merupakan ayat Madaniyah karena ayat tersebut turun saat Nabi sedang dalam perjalanan ke Tabuk.
Dalam hal ini, memahami perbedaan antara surat Makkiyah dan Madaniyah sangatlah penting bagi para pengkaji Al-Quran untuk memahami konteks sejarah dan sosial yang mempengaruhi penurunan ayat-ayat tersebut.
Editor: Komaruddin Bagja