Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kisah Nabi Sam'un Al Ghazi di Balik Malam Lailatul Qadar yang Penuh Kemuliaan
Advertisement . Scroll to see content

Ceramah Tarawih Malam ke 12: Keutamaan Menghidupkan Malam Ramadhan

Selasa, 11 Maret 2025 - 16:46:00 WIB
Ceramah Tarawih Malam ke 12: Keutamaan Menghidupkan Malam Ramadhan
Ilustrasi ceramah tarawih malam ke 12 di Bulan Ramadhan yang penuh ampunan. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

Menghidupkan malam Ramadhan Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghidupkan malam bulan Ramadhan, di antaranya adalah sebagaimana berikut:   

1. Shalat Isya berjamaah 

Menghidupkan malam Ramadhan bisa dilakukan dengan melaksanakan shalat Isya berjamaah disambung dengan shalat Tarawih dan Witir. Selain itu, bisa jiga dilengkapi dengan shalat malam lainnya dan juga berdzikir. 
Semuanya tentu dilakukan dengan niat ikhlas dan mengharapkan ridha dari Allah swt. Sebagaimana dijelaskan pada syarah hadits di atas makna “qama ramadhana” di antaranya ialah melaksanakan shalat Tarawih dan amalan ketaatan lainnya.    

2. Membaca Al-Qur’an  

Membaca Al-Qur’an dengan niat mengikuti Nabi Muhammad saw. Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa pada bulan Ramadhan, Nabi Muhammad saw akan menjadi orang yang lebih dermawan dan setiap hari bertemu Jibril untuk membaca Al-Qur’an.   

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‌أَجْوَدَ ‌النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ أَجْوَدُ بِالخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ المُرْسَلَةِ 

Artinya: “Dari Ibnu Abbas ra, berkata: “Rasulullah saw merupakan orang yang paling dermawan dan ia sangat dermawan saat bertemu malaikat Jibril. Jibril menemuinya setiap malam pada bulan Ramadhan dan membaca Al-Qur’an dengan Nabi Muhammad saw. Sungguh Rasulullah saw ketika bertemu Jibril sangat dermawan dengan kebaikan dibandingkan angin yang berhembus”. (HR. Bukhari).   

3. I’tikaf di masjid 

Beri’tikaf di masjid, terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan sebagaimana dilakukan Rasulullah saw. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari disebutkan:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ 

Artinya: “Dari Abdullah bin Umar ra berkata: “Rasulullah saw rutin melakukan i’tikaf pada 10 hari terakhir dari Ramadhan”. (HR. Bukhari).   

Kesimpulannya, bulan Ramadhan adalah momen sekali dalam setahun umat Islam mendapatkan banyak ruang untuk meningkatkan kualitas ibadah. Oleh karenanya, selayaknya bagi kita untuk memanfaatkannya sebaik mungkin untuk beribadah kepada Allah. Terlebih di malam hari dengan harapan mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar. 

Editor: Kastolani Marzuki

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut