Contoh Teks Ceramah Tahlilan Malam Jumat Singkat dan Mudah Dihafalkan
JAKARTA, iNews.id - Contoh teks ceramah tahlilan malam Jumat berikut ini bisa jadi acuan bagi umat Islam dalam kenduri kematian.
Tahlilan lazim digelar umat Islam di Indonesia jika ada kematian dengan tujuan untuk mendoakan arwah orang yang meninggal dunia.
Isnan Ansory dalam bukunya Pro Kontra Tahlilan dan Kenduri Kematian dijelaskan, tahlilan atau tahlil berasal dari bahasa Arab dari kata kerja hallala-yuhallilu-tahliilan. Kata Hallala memiliki arti membaca kalimat tauhid Laa ilahaa illallah.
Kata tahlilan ada yang mengatakan diambl dari masdar hallala. Adapula yang menyebut tahlil mendapat imbuan an sehingga menjadi tahlilna yang mentradisi di Indonesia.
Hukum tahlil, mayoritas ulama khususnya Syafiiyyah, Hanafiyyah, Hanabila (Hambali) dan kalangan mutaakhirin Malikiyah menilai bidah idhofiyah yang tidak dipraktikkan Nabi SAW. Meski demikian, hukumnya boleh.
Acara tahlilan selain diisi dengan pembacaan ayat Al Quran, dzikir dan doa, juga diselipkan tausiyah atau ceramah agama. Berikut ini contoh teks ceramah dalam kegiatan tahlilan.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang terhormat Bapak/Ibu, hadirin sekalian yang dirahmati Allah. Alhamdulillah, malam ini kita kembali berkumpul dalam majelis yang penuh berkah, yakni malam Jumat, malam yang mulia, untuk mendoakan almarhum/almarhumah [Sebutkan Nama/Inisial Almarhum].
Hadirin sekalian yang dirahmati Allah
Allah SWT memberikan keistimewaan pada hari dan malam tertentu, dan malam Jumat adalah salah satunya. Malam ini adalah waktu yang agung, yang dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan, membaca Al-Qur'an, dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
، عَنْ قَرْثَع الضَّبِّيِّ، حَدَّثَنَا سَلْمَانُ قَالَ: قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَا سَلْمَانُ، مَا يَوْمُ الْجُمُعَةِ؟ ". قُلْتُ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَوْمٌ جُمع فِيهِ أَبَوَاكَ -أَوْ أَبُوكُمْ"
Artinya: Dari Qursa' Ad-Dabbi, telah menceritakan kepada kami Salman, bahwa Abul Qasim Saw. pernah bersabda, "Hai Salman, apakah hari Jumat itu?" Salman menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Maka Rasulullah Saw. bersabda: Hari Jumat itu adalah hari yang padanya Allah menghimpunkan kedua orang tuamu, atau orang tuamu.
Hikmah berkumpulnya kita malam ini, selain tahlil dan doa, adalah mengambil berkah dari waktu yang mustajab ini.
Bayangkan, di malam yang mulia ini, kita berkumpul dengan niat ikhlas. Insya Allah, setiap helaan napas, setiap untaian zikir, dan setiap doa yang kita panjatkan tidak hanya menjadi hadiah bagi almarhum/almarhumah, tetapi juga menjadi catatan kebaikan bagi kita semua yang hadir.
Kita baru saja menyelesaikan rangkaian tahlil. Zikir dan lantunan ayat suci itu mengingatkan kita pada satu kepastian: kematian.
Kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan jembatan menuju kehidupan yang sesungguhnya. Almarhum/almarhumah telah melewati jembatan itu. Sekarang, giliran kita. Kita semua sedang mengantre giliran.