Doa Ketika Angin Kencang Agar Terhindar dari Bencana
JAKARTA, iNews.id - Doa ketika angin kencang merupakan upaya memohon perlindungan Allah SWT dari marabahaya dan bencana yang ditimbulkan dari angin tersebut.
Dengan membaca doa, hati merasa lebih tenang dan insyaallah terhindar dari bencana.
Dari Siti Aisyah radhiallahu anha bahwa Rasulullah SAW berdoa ketika terjadi angin kencang:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan kebaikan yang ada padanya dan kebaikan yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan yang ada padanya dan keburukan yang dibawanya.” (HR. Muslim 2122)
Amalan lain yang bisa dilakukan ketika terjadi angin kencang yakni dengan mengumandangkan adzan.
قال الشافعي رحمه الله تعالى في آخر أبواب الأذان: إذا كانت ليلة مطيرة أو ذات ريح وظلمة يستحب أن يقول المؤذن إذا فرغ من أذانه: «ألا صلوا في رحالكم» قال: فإن قاله في أثناء الأذان بعد الحيعلة فلا بأس. هذا نصه.
Berkata Imam syafi'i ra. di akhir bab Adzan: apabila malam terjadi Hujan atau ada angin kencang, atau gelap, maka disunnahkan bagi muadzzin mengucapkan jika selesai dari adzannya "alaa shollu fii rihalikum'' , berkata imam syafi'i, jika muadzzin mengucapkannya di tengah-tengah azan setelah lafadz hay'alah maka tidak apa-apa. Inilah nashnya (majmu').
Tata Cara adzan saat terjadi angin kencang atau hujan deras, dikutip dari laman Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB (PISS-KTB) yakni sama seperti adzan pada umumnya, hanya saja ada sedikit penambahan kalimah yakni "alaa sholluu fii rikhaalin atau fii rikhaalikum atau fii buyuutikum" dua kali sesudah adzan usai atau setelah kalimah khai'alah.