Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lebaran 2026 Berapa Hari Lagi? Hitung Mundur Menuju Ramadan dan Idulfitri 1447 H
Advertisement . Scroll to see content

Doa Mandi Besar setelah Haid yang Benar Menurut Islam, Begini Tata Caranya

Selasa, 19 April 2022 - 17:47:00 WIB
Doa Mandi Besar setelah Haid yang Benar Menurut Islam, Begini Tata Caranya
Bagaimana hukum puasa jika belum mandi besar sampai siang? (Foto: twenty20photos /elements envato)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Doa mandi besar setelah haid yang benar menurut Islam berikut ini wajib diketahui. Seperti namanya, mandi besar atau mandi wajib merupakan salah satu cara untuk membersihkan diri dari hadas besar.

Hadas besar diakibatkan karena beberapa kondisi seperti berhubungan badan, keluarnya sperma, haid, nifas, atau melahirkan. Kondisi tersebut bisa disucikan kembali dengan mandi besar yang dilakukan dengan niat dan cara yang benar menurut Islam.

Dalam konteks perempuan, haid atau menstruasi adalah kondisi bulanan yang pasti dialami wanita dewasa karena proses pelepasan lapisan rahim. Kondisi tersebut berbeda dengan keluarnya darah saat melahirkan atau yang disebut sebagai nifas.

Dalam kondisi haid, wanita akan mengeluarkan darah kotor dari vagina. Masa haid yang normal umumnya terjadi dalam 6 atau 7 hari. 

Selama kondisi tersebut, wanita muslimin diharamkan untuk melaksanakan sholat hingga haid benar-benar selesai dan melakukan mandi besar.

Landasan perintah untuk melakukan mandi besar sudah jelas di dalam Al-Quran. Antara lain terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 6 dan Al Quran surat An-Nisa ayat 43.

Al-Maidah ayat 6 berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

An-Nisa ayat 43 berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” 

Doa Mandi Besar setelah Haid dan Nifas 

Sementara untuk perempuan yang telah mengalami haid atau nifas, terdapat niat khusus sebelum melakukan mandi besar untuk kembali mensucikan diri. Bacaan niat ini sekaligus doa yang dibaca saat melaksanakan rukun tersebut.

نَوَيْتُ اْلغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَيْضِ  atau  لِرَفْعِ النِّفَاسِ  نَوَيْتُ اْلغُسْلَ  

"Nawaitul ghusla liraf'il haidli" atau "Nawaitul ghusla “li raf’in nifâsi 

Artinya: 

"Saya berniat mandi untuk menghilangkan haid" atau "Untuk menghilangkan nifas".

Tata Cara Mandi Haid

Hal pertama yang penting dilakukan adalah berniat mandi karena Allah dengan membaca basmalah. Kemudian berdasarkan hadis dari istri Nabi yakni Aisyah RA, bahwa Rasulullah :

إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ حَفَنَاتٍ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ.

“Apabila beliau mandi karena junub, beliau memulai dengan membasuh kedua tangannya, lalu menuangkan (air) dengan tangan kanannya ditangan kirinya lalu membasuh farjinya. Kemudian beliau berwudhu seperti wudhunya untuk shalat, kemudian mengambil air lalu memasukkan jari-jarinya ke dasar rambut hingga apabila ia sudah merasa bersih, beliau siramkan air di atas kepalanya dengan tiga siraman. Kemudian beliau meratakan ke seluruh tubuhnya, lalu membasuh kedua kakinya.” (Muttafaq ‘alaih)

Berdasarkan hadis di atas, kemudian dapat diuraikan tata cara mandi wajib khususnya setelah haid menurut Islam.

1. Mengawali dengan Niat

Niat dibaca atau dilafalkan bersamaan dengan saat pertama kali menyiramkan air ke anggota badan.

2. Membersihkan Kedua Tangan

Sesuai sunnah, tahap mencuci tangan ini bisa dilakukan sampai 3 kali. Hal itu dimaksudkan agar tangan benar-benar bersih dari najis.

3. Membersihkan Bagian Tubuh yang Kotor

Membersihkan bagian tubuh yang kotor dilakukan dengan tangan kiri. Bagian yang dimaksud antara lain adalah kemaluan, dubur, ketiak dan lain-lain.

4. Mencuci Tangan Ulang

Setelah itu, bersihkan kembali tangan yang telah dipakai untuk membersihkan bagian yang kotor. 

5. Berwudhu

Lakukan wudhu sesuai tata cara seperti wudhu saat akan sholat dan tentunya dengan niat wudhu.

6. Membasuh Kepala

Tahap ini dilakukan dengan cara mengguyur kepala dengan air sebanyak 3 kali sampai pangkal rambut.

7. Memisah-misah Rambut Menggunakan Jari

Memisah setiap sela-sela rambut menggunakan jari bertujuan agar air guyuran lebih bisa merata secara keseluruhan.

8. Mengguyur Seluruh Tubuh dengan Air

Mengguyur atau membasahi seluruh tubuh dengan air dilakukan secara merata dari ujung rambut ke ujung kaki. Biasanya dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut