Doa Menerima Zakat Fitrah Sesuai Anjuran Rasulullah
Doa Menerima Zakat Fitrah
Oleh KH. Ahmad Kosasih, M. Ag.
Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an
ZAKAT fitrah adalah zakat yang diwajibkan kepada seluruh umat Islam yang telah memenuhi syarat wajib. Adapun syarat wajib yang dimaksud yakni: Islam, memiliki makanan pokok yang berlebih, dan masih hidup atau sudah lahir hingga akhir Ramadan.
Zakat, dalam ajaran Islam, merupakan satu ibadah yang amat penting. Hal ini bisa dilihat ketika zakat dimasukkan ke dalam salah satu rukun Islam. Hal ini menandakan betapa pentingnya ibadah zakat ini.
Pentingnya zakat ini tak lain dan tak bukan memiliki beberapa tujuan. Secara kepercayaan, zakat diyakini oleh umat Islam sebagai sarana untuk membersihkan harta yang dimilikinya selama setahun. Secara sosial, zakat bertujuan untuk membantu sesamaumat Islam yang membutuhkan.
Zakat menjadi salah satu argumentasi bahwa agama Islam tidak hanya mengajarkan ibadah yang bersifat penghambaan kepada Tuhan saja, namun juga ibadah yang bersifat sosial. Islam mengajarkan ibadah yang dapat mengubah kondisi sosial masyarakat menjadi lebih baik.
Dalam Islam, hubungan dengan Allah (hablum minallah) dan hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas) harus seimbang. Zakat dapat dikategorikan ke dalam kedua jenis hubungan ini. Mengenai hubungan dengan Allah, zakat menjadi bukti ketaatan. Adapun secara hablum minannas, zakat menjadi ikatan solidaritas sesame umat Islam.
Sama seperti ibadah lainnya, zakat juga memiliki aturan-aturan yang mesti dijalani oleh umat Islam.
Dalam hal menerima dan memberik zakat misalnya. Bagi orang yang memberi dan menerima zakat, Islam telah menganjurkan niat dan bacaan doa. Para ulama dengan segenap tenaga merumuskan hal ini untuk semua umat Islam.