Doa Nabi Yunus, Dianjurkan Dibaca saat Tertimpa Musibah
JAKARTA, iNews.id - Doa Nabi Yunus alaihisalam (AS) saat dimakan ikan paus termaktub dalam Alquran. Nabi Yunus ibnu Mata saat itu mendapat teguran dari Allah SWT atas sikapnya yang pergi meninggalkan kaumnya.
Allah SWT berfirman dalam Surat AL Anbiya ayat 87:
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Artinya: Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan sangat gelap:"Bahwa tak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."
Di dalam hadits Nabi SAW disebutkan anjuran untuk membaca doa Nabi Yunus tersebut kala tertimpa musibah.
Rasulullah Saw. bersabda: "Asma Allah yang apabila disebutkan dalam doa, pasti Dia memperkenankannya; dan apabila diminta dengannya, pasti memberi, yaitu doa Yunus ibnu Mata."
Nabi Yunus tinggal di dalam perut ikan besar selama empat puluh hari. Berikut doa Nabi Yunus selama berada dalam perut ikan:
لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". (QS. Al Anbiya: 87).
Doa Nabi Yunus tersebut tertuang dalam hadits Nabi SAW:
عَنْ سَعْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوتِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ
Dari Sa'din ia berkata; Rasulullah shallallahu waalaihi wa sallam bersabda: "Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah; laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya." (HR. Tirmidzi) [No. 3505 Maktabatu Al Maarif Riyadh] Shahih.
Nabi Yunus diutus oleh Allah untuk mengajak penduduk kota Nainawi, yaitu suatu kota besar yang terletak di negeri Mausul (Mosul) Irak beriman kepada Allah.
Namun, mereka menolak dan tetap tenggelam di dalam kekafirannya. Maka Yunus pergi meninggalkan mereka dalam keadaan marah seraya mengancam mereka bahwa dalam waktu tiga hari lagi akan datang azab dari Allah.
Nabi Yunus lalu menaiki perahu bersama suatu kaum. Di tengah laut, perahu oleng; mereka merasa takut akan tenggelam (karena keberatan penumpang).
Kemudian diadakan undian untuk menentukan siapa yang bakal dilemparkan ke dalam laut untuk meringankan beban muatan perahu. Ternyata undian jatuh ke tangan Yunus hingga tiga kali.
Maka Yunus as melucuti pakaiannya dan menceburkan diri ke dalam laut. Saat itu Allah telah memerintahkan kepada ikan paus dari laut hijau membelah lautan dan sampai di tempat Yunus, lalu menelannya saat Yunus menceburkan diri ke laut.
Allah telah memerintahkan kepada ikan paus itu, "Janganlah kamu memakan secuil pun dari dagingnya, jangan pula mematahkan tulangnya, karena sesungguhnya Yunus itu bukanlah rezeki makananmu, melainkan perutmu Aku jadikan sebagai penjara buatnya."
Zun Nun adalah nama ikan paus itu menurut riwayat yang sahih, lalu dikaitkan dengan nama Nabi Yunus karena ia ditelan olehnya.
Ikan paus itu membawa Yunus menyelam hingga sampai di dasar laut, lalu Yunus mendengar suara tasbih batu-batu kerikil di dasar laut.
Kisah Nabi Yunus dimakan ikan paus itu termaktub dalam Alquran. Allah SWT berfirman:
{فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ}
Artinya: kemudian ia ikut berundi, lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. (Ash-Shaffat: 141)
Ibnu Katsir menerangkan mengenai ayat tersebut yakni Nabi Yunus kalah dalam undian tersebut. Demikian itu karena perahu yang ditumpanginya keberatan muatan hingga hampir tenggelam dan ombak laut masuk ke dalam perahu itu dari semua sisinya. Kemudian mereka mengadakan undian, dengan ketentuan bahwa barang siapa yang namanya keluar dari undian tersebut, maka ia harus dilemparkan ke laut agar beban perahu tidak terlalu berat.
Ternyata undian tersebut jatuh kepada Nabi Yunus a.s. sekalipun diulang tiga kali, karena mereka tidak suka bila beliau dilemparkan ke laut. Akhirnya Nabi Yunus terpaksa melepaskan bajunya untuk menceburkan dirinya ke laut. Sekalipun mereka mencegahnya.
Kemudian Allah Swt.memerintahkan kepada ikan besar (ikan paus) dari laut hijau untuk membelah laut dan pergi ke tempat Nabi Yunus berada, lalu menelannya, tetapi tidak boleh melukai dagingnya, dan tidak boleh pula mematahkan tulangnya.
Ikan besar itu telah berada di tempat saat Nabi Yunus menceburkan dirinya ke laut, lalu ia langsung menelannya dan membawanya pergi mengelilingi semua laut.
Ketika Nabi Yunus telah berada di dalam perut ikan, ia mengira bahwa dirinya telah mati. Lalu ia gerakkan kepala dan kedua kakinya serta semua anggota tubuhnya, ternyata dirinya masih hidup. Kemudian ia berdiri dan salat di dalam perut ikan; dan di antara doa yang diucapkannya ialah ''Ya Tuhanku, aku jadikan untuk menyembahmu sebuah masjid di suatu tempat yang tidak dapat dicapai oleh seorang manusia pun."
Para ulama berselisih pendapat tentang lamanya masa Nabi Yunus berada di dalam perut ikan besar itu. Suatu pendapat mengatakan tiga hari, ini menurut Qatadah. Ada yang menyebutkan tujuh hari, ini menurut Ja'far As-Sadiq r.a. Dan menurut pendapat lainnya empat puluh hari, ini menurut Abu Malik.
Mujahid telah meriwayatkan dari Asy-Sya'bi, bahwa Nabi Yunus ditelan oleh ikan besar di waktu pagi hari, dan dikeluarkan darinya pada petang hari. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui tentang lamanya dia berada di dalam perut ikan.
Wallahu A'lam Bish Showab.
(Sumber: Tafsir Ibnu Katsir/quranpustaka)
Editor: Kastolani Marzuki