Doa Setelah Sholat Gerhana Bulan, Teks Arab, Latin, dan Artinya Dibaca Malam Ini
JAKARTA, iNews.id - Doa setelah sholat gerhana bulan total yang terjadi 7 September 2025 malam ini merupakan bentuk ikhtiar batin seorang muslim memohon keselamatan.
Berdasarkan data astronomi, fenomena langit ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Gerhana bulan akan dimulai dengan fase sebagian pada Minggu malam pukul 23.27 WIB, 00.27 WITA, dan 01.27 WIT. Fase awal total diperkirakan terjadi pada pukul 00.31 WIB, 01.31 WITA, dan 02.31 WIT. Puncak gerhana diperkirakan berlangsung pada pukul 01.11 WIB, 02.11 WITA, dan 03.11 WIT.
Gerhana kemudian berlanjut ke fase akhir total pada pukul 01.52 WIB, 02.52 WITA, dan 03.52 WIT. Seluruh rangkaian gerhana diperkirakan selesai pada pukul 02.56 WIB, 03.56 WITA, dan 04.56 WIT. Umat Islam dapat memulai salat gerhana sejak fase sebagian.
Dalam ajaran Islam, saat fenomena itu terjadi dianjurkan untuk melaksanakan sholat gerhana bulan (khusuf).Dalilnya adalah firman Allah SWT :
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya: Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. (QS. Fushshilat : 37)
Selain itu, hadits Rasulullah SAW bersabda :
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ
Artinya: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu. (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Dilansir dari Buku Fiqih Shalat Gerhana karya Isnan Ansory dari Rumah Fiqih Indonesia, sholat gerhana bulan (khusuf) maupun matahari (kusuf) merupakan sholat yang dilakukan secara khusus pada saat terjadi gerhana matahari atau bulan secara sempurna maupun sebagian saja.
Hukum Sholat gerhana bulan adalah sunnah muakkadah yang ditetapkan dalam syariat Islam sebagaimana para ulama telah menyepakatinya.
Waktu shalat gerhana bulan dilakukan sejak terjadinya gerhana hingga bulan muncul kembali. Apabila bulan sudah muncul kembali, waktu pelaksanaan shalat gerhana sudah habis dan tidak disunnahkan qodho.
Shalat gerhana bulan atau matahari dikerjakan dengan cara berjamaah, sebab dahulu Rasulullah SAW mengerjakannya dengan berjamaah di masjid.
Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak dzikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.
Selesai mengerjakan sholat gerhana bulan, disunnahkan apabila datang gerhana untuk memperbanyak doa, dzikir, takbir dan sedekah.
Rasulullah SAW bersabda:
فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Artinya: Apabila kamu menyaksikannya maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedekah. (HR. Bukhari dan Muslim).
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِىْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
Bismillahirrahmaanirrahiim
Latin: Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin. Hamdan yuwafi ni'amahuu wa yukaafiu maziidah. Yaa rabbanaa lakal hamdu wa lakasy syukru kamaa yambaghii lijalaali wajhikal 'adhiimi sulthoonik
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmatNya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segalah syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran zat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu."
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. صَلاَةً تُنْجِيْنَابِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاَهْوَالِ وَاْلآفَاتِ. وَتَقْضِىْ لَنَابِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ.وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ. وَتَرْفَعُنَابِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ. وَتُبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَى الْغَيَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ اِنَّهُ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَاقَاضِىَ الْحَاجَاتِ
Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. sholaatan tunjiinaa bihaa min jami'il ahwaali wal aaafaati wa taqdhii lanaa binaa jamii'il haajaati wa tuthohhirunaa bihaa min jamii'is sayyiaati wa tarfa'unaa bihaa indaka a'lad daraojaat watuballgihunaa bihaa aqshol ghoyaati min jamii'il khoiraati fil hayaati wa ba'dal mamaati innahuu samii'un qariibun mujiibud da'awaati wa yaa qoodhiyal haajaati.
"Wahai Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad dan keluarganya, yaitu rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan penyakit, yang dapat memenuhi segala kebutuhan kami, yang dapat mensucikan diri kami dari segala keburukan, yang dapat mengangkat derajat kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan dapat menyampaikan kami kepada tujuan maksimal dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati. Sesunggunya Dia (Allah) Maha Mendengar, Maha Dekat, lagi Maha Memperkenankan segala doa dan permohonan. Wahai Dzat yang Maha Memenuhi segala kebutuhan Hamba-Nya."