3. Mengucap Tasbih
Dzikir adalah salah satu amalan mulia yang bisa dilaksanakan di bulan Rajab. Perbedaan orang yang mati dan yang hidup adalah terletak pada zikirnya.
Bulan Rajab yang penuh dengan kemuliaan hendaknya diisi dengan zikir dan bertasbih. Berikut bacaan dzikir bulan rajab dikutip dari Bincang Syariah:
Arab: سُبْحَانَ اْلإِلَهِ اْلجَلِيْلِ ، سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنْبَغِي التَّسْبِيْحُ إِلَّا لَهُ ، سُبْحَانَ اْلأَعَزِّ اْلأَكْرَمِ ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ اْلعِزًّ وَهُوَ لَهُ أَهْلٌ
Latin: Subhaanal ilahil jaliil, subhaana man laa yanbaghii tasbiihu illaa lahu, subhaanal a'azzal akram, subhaana man labisal'izza wahuwa lahu ahlun.
Artinya: Maha Suci Tuhan yang Agung, Maha Suci Zat yang tidak bertasbih kecuali kepadanya, Maha Suci Zat yang mulia dan pemurah, Maha Suci Zat yang memakai pakaian keagungan dan Dia pantas atasnya.
Disebutkan oleh Yahya bin al-Husain al-Syajari dalam kitabnya Kitab al-Amali bahwa zikir di atas dibaca sebanyak 100 kali setiap hari yang sedang tidak berpuasa di bulan Rajab.
Itulah dzikir bulan rajab 10 hari pertama. Namun, semua dzikir tersebut akan jauh lebih baik jika diamalkan setiap hari dan setiap saat agar memperoleh lebih banyak keutamaannya.
Editor: Komaruddin Bagja
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku