Hukum Bacaan Idgham Mutamatsilain, Arti, Pengertian, Contoh Singkat
JAKARTA, iNews.id - Idgham Mutamatsilain merupakan salah satu hukum bacaan dalam Ilmu Tajwid. Idgham Mutamatsilain juga biasa disebut dengan Idgham Mimi.
Hukum bacaan Idgham Mutamatsilain terjadi apabila ada mim mati atau sukun ( مْ ) bertemu dengan huruf hijaiyah Mim yang mempunyai harakat [ مَ مِ , مُ ].
Cara baca Idgham Mutamatsilain (Mimi) yakni dibaca dengan mendengung [makhraj) huruf hijaiyah mimnya jelas dan mengalun kurang lebih sekitar 2-3 harakat (1) Alif hingga 1 1/2 alif.
Pengertian Idgham
Pengertian Idgham menurut bahasa artinya memasukkan, memadukan atau meleburkan. Sedangkan Mutamatsilain artinya dua huruf yang serupa atau kembar.
Menurut istilah ilmu Tajwid, arti idgham mutamatsilain adalah memasukkan huruf mati ke dalam huruf hidup berikutnya seakan terdapat tanda tasydid.
Idgham Mimi juga disebut dengan Idgham Mutamatsilain atau Mitslain sebab terjadinya pertemuan dua huruf hijaiyah yang makhraj dan juga sifatnya adalah sama persis [identik], tetapi khusus bagi huruf hijaiyah Mim Sukun yang ketemu huruf Mim yang mempunyai harakat.
Selain dari huruf hijaiyah Mim tersebut di atas, maka hukum yang berlaku bagi pertemuan 2 [dua] huruf yang sama yaitu huruf sukun dan huruf berharakat yaitu Hukum Mad Tamkin dan Hukum Idgham Mutamasilain.
Di dalam Al-Quran Al Kariim ayat yang mengandung hukum Idgham Mimi atau Mutamatsilain telah ada tanda tasydidnya. Tasydid Idgham Mutamtsilain merupakan Tasydid Hukum, yaitu sebuah tanda tasydid yang ada dan diberikan sebab terjadinya suatu hukum peleburan atau pertemuan.
Contoh Idgham Mutamatsilain
Contoh singkat hukum bacaan Idgham Mutamatsilain dalam Al Quran:
فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ
Mim mati bertemu mim tasydid. Dibaca Fii quluubihimmarodhoo. Terdapat dalam Surat Al Baqarah ayat 10.
فِيْٓ اٰذَانِهِمْ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِۗ
Mim mati bertemu mim tasydid. Dibaca Fii aadzaanihimminash showaa'iqi khadzarol mauut. Terddapat dalam surat Al Baqarah ayat 18.
اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْئًاۗ
Dibaca: Aulaaduhumminallahi syaiaa. Terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 10.
وَمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ
Dibaca: Wamaa lahumminnaashiriin. Terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 22.
وَهُمْ مُّعْرِضُوْنَ
Dibaca: Wahummu'ridhuun. Terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 23.
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۙ
Mim tanwin bertemu mim tasydid. Dibaca Ayyaamamma'duudaat. Terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 24.
Hukum belajar Ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah, sedang membaca Al Quran dengan baik dan benar sesuai ilmu tajwid hukumnya Fardhu Ain.
Bagi orang yang belum mampu membaca Al Qur'an sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid wajib hukumnya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.
Hukum bacaan tajwid penting diketahui Muslim dalam membaca Alquran. Sebab, membaca Alquran harus benar dan tartil serta tahu makhrojul khuruf maupun kapan harus berhenti dan lanjut. Salah satu upaya agar bisa membaca Alquran dengan baik dan tartil yakni belajar ilmu tajwid yakni ilmu yang mempelajari tentang cara pengucapan dan pelafalan Al quran.
Allah SWT berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang lain.
Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui sahabat Anas ra, bahwa ia pernah ditanya tentang bacaan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Maka ia menjawab, bahwa bacaan Alquran yang dilakukan oleh beliau panjang.
Wallahu A'lam
Sumber: Buku Quran Hadis Kelas VI MI Kemenag
Editor: Kastolani Marzuki