Hukum Bacaan Idzhar Halqi Lengkap dengan Contoh dalam Al Qur'an
JAKARTA, iNews.id - Hukum bacaan idzhar halqi wajib terang atau jelas dan tidak boleh berdengung. Idzhar halqi berlaku bila terdapat Nun Sukun ( نْ ) ataupun juga tanwin (dhomah tanwin (ــٌـ), kasroh tanwin (ــٍــ) dan fathah tanwin (ــًـ)/ sesudahnya bertemu dengan tujuh huruf hijaiyah.
Ketujuh huruf hijaiyah itu yakni, Alif (ا), ‘Ain (ع), Ghain (غ), Ha (ح), Kha (خ), Ha’ ( ﮬ) dan Hamzah ( ء ) , akan tetapi nun mati ( نْ ) ataupun juga tanwin ــًــ, ــٍــ, ــٌــ jarang sekali ketemu dengan huruf hijaiyzah Hamzah ( ء ), namun huruf Hamzah ini merupakan salah satu bagian dari huruf Idzhar Halqi.
Idzhar halqi merupakan salah satu cabang atau bagian dari hukum idzhar yang terdapat dalam Ilmu Tajwid. Idzhar mempunyai makna terang atau jelas. Disebut Idzhar Halqi hal ini disebabkan oleh makhraj dari huruf-huruf tersebut keluarnya dari dalam tenggorakan (halq).
Contoh Idzhar Halqi dalam Al Qur’an Untuk Huruf Alif
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ = waminng syarri ghoosiqin idzaa waqoba
Contoh di atas terdapat dalam Al Qur’an surat Al ‘Falaq ayat yang ke-3, yaitu kasroh tanwin dan ketemu dengan huruf alif (hamzah), cara membacanya yaitu terang /jelas yaitu qin (ghoo siqin idzaa).
Contoh kedua Idhzar halqi, Nun mati ketemu kha.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
fashalli lirabbika wan har
Artinya: Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. Al Kautsar: 2)
Contoh di atas terdapat dalam Surat Al Kautasr ayat 2 yaitu nun mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah yaitu kha. Cara membacanya jelas yakni wankhar.
Contoh Ketiga Idhzar Halqi, Nun Mati ketemu huruf Kho.
وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ
Wa aamanahum min khouf.
Artinya: dan mengamankan mereka dari ketakutan. (QS. Quraisy: 4). Contoh di atas terdapat dalam Surat Quraisy ayat 4. Yaitu nun mati bertemu dengan huruf Kho. cara membacanya jelas yakni min khouuf.
Contoh keempat idhzar Halqi, Nun mati ketemu 'Ain.
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ
Kholaqol ingsaana min 'alaq.
Artinya: Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah. (QS. Al 'Alaq: 2)
Contoh di atas terdapat dalam Surat Al 'Alaq ayat 2. Yaitu nun mati bertemu dengan huruf 'Ain dan cara membacanya terang yakni min 'alaq.
Contoh kelima idhzar halqi yakni Nun mati bertemu huruf Ha.
اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙ
Aroaitalladzii yanhaa.
Artinya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang? (Qs. 'Alaq: 9).
Contoh di atas terdapat dalam Surat Al 'Alaq ayat 9. Yakni Nun mati bertemu dengan huruf Ha dan cara membacanya jelas yakni Yanhaa.
Contoh keenam idhzar halqi yakni tanwin bertemu dengan huruf Ghoin.
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍ
Illalladziina aamanuu wa'amilush shoolihaati lahum ajrun ghiru mamnuun.
Artinya: Tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya. (QS. Al Insyiqad: 25)
Contoh di atas terdapat dalam Surat Al 'Insyiqad ayat 25. Yakni tanwin (dhommatain) bertemu dengan huruf hijaiyah Ghoin dan cara membacanya jelas yakni Ajrun Ghirun (bukan ajrung ghairu).
Dalam Ilmu tajwid, ada 11 hukum bacaan yang perlu diketahui Muslim agar bisa membaca kitab suci dengan baik dan benar, serta tahu makhrojul khuruf maupun kapan harus berhenti dan lanjut.
Hukum mempelajari Ilmu Tajwid adalah fardhu kifayah, bila sebagian orang dari suatu kaum telah mempelajarinya maka gugur kewajiban atas lainnya. Sedangkan hukum membaca Al quran sesuai dengan kaidah ilmu tajwid adalah fardhu 'ain. Maka diwajibkan bagi seseorang saat membaca al Qur'an sesuai dengan kaidah tajwid yang benar yang ia dapatkan dengan cara musyafahah (tatap muka dengan seorang guru)
Ada banyak hadis yang menunjukkan anjuran membaca Alquran dengan bacaan tartil dan suara yang indah, seperti hadis berikut:
"زَيِّنوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ"
Artinya: Hiasilah Al-Qur’an dengan suara kalian!
"لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ"
Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak melagukan bacaan Al-Qur’an.
Perintah membaca dengan tartil termaktub dalam Alquran. Allah SWT berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang Lain.
Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui sahabat Anas ra, bahwa ia pernah ditanya tentang bacaan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Maka ia menjawab, bahwa bacaan Alquran yang dilakukan oleh beliau panjang.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki