Hukum Bacaan Iqlab, Pengertian serta Contohnya Dalam Al Quran
JAKARTA, iNews.id - Hukum bacaan Iqlab yaitu salah satu bagian dari hukum bacaan nun mati atau tanwin. Dalam ilmu tajwid, hukum bacaan Iqlab terjadi ketika ada nun mati atau Nun Sukun ( نْ ) ataupun juga tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) bertemu dengan huruf hijaiyah Ba ( ب ) . Huruf Iqlab hanya satu yaitu ب (ba).
Bacaan iqlab di dalam Al Quran biasanya sudah ditandai dengan huruf mim kecil ( م ) dan huruf tersebut diletakkan di atas antara نْ atau ــًــ, ــٍــ, ــٌــ dengan huruf ب .
Dikutip dari Buku Al Quran dan Hadis, Madrasah Tsnawiyah Kelas VII, Iqlab artinya membalik atau menukar yaitu menukar bunyi huruf nun sukun atau tanwin menjadi bunyi huruf mim mati disertai dengung. Secara harfiah, Iqlab mempunyai arti menggantikan atau mengubah sesuatu dari bentuk aslinya.
Cara membaca iqlab yaitu dengan menukar bunyi huruf nun sukun atau tanwin menjadi bunyi huruf mim mati disertai dengung. Karena itu, ketika nun mati ataupun tanwin akan bertemu dengan huruf ba (ب), bibir atas dan bibir bawah tersebut posisinya tertutup, dan juga diiringi dengan suara dengung kurang lebih 2 harakat.
Contoh Hukum Bacaan Iqlab dan cara membacanya:
مَنْ بِخَلَ :
Nun Mati bertemu Ba. sehingga dibaca mambakhila (Qs. Al Laili: 8)
صُمٌّۢ بُكْمٌ :
Tanwin bertemu huruf Ba sehingga dibaca Shummummbukmun (Qs. Al Baqarah; Ayat 18).
مِنْۢ بَعْدِ مَا :
Nun mati bertemu huruf Ba dibaca Mimmba'dimaa (Qs. Al Bayyinah: ayat )
وَاَنْتَ حِلٌّۢ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ :
Tanwin bertemu huruf Ba dibaca Wa anta khillummbihaadzal balad. (Qs. Al Balad: 2)
لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ
Tanwin bertemu huruf Ba dibaca Lanasfa'ammbinnaashiyah (QS. Al 'Alaq: 15)
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Hukum mempelajari Ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah, sedang membaca Al Qur'an dengan baik dan benar sesuai ilmu tajwid hukumnya Fardhu Ain.
Bagi orang yang belum mampu membaca Al Qur'an sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid wajib hukumnya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.
Hukum bacaan tajwid penting diketahui Muslim dalam membaca Alquran. Sebab, membaca Alquran harus benar dan tartil serta tahu makhorijul khuruf maupun kapan harus berhenti dan lanjut.
Salah satu upaya agar bisa membaca Alquran dengan baik dan tartil yakni belajar ilmu tajwid yakni ilmu yang mempelajari tentang cara pengucapan dan pelafalan Alquran.
Allah SWT berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang lain.
Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui sahabat Anas ra, bahwa ia pernah ditanya tentang bacaan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Maka ia menjawab, bahwa bacaan Alquran yang dilakukan oleh beliau panjang.
Wallahu A'lam
Editor: Kastolani Marzuki