Hukum Bacaan Mad Lazim Mutsaqal Kilmi, Pengertian & Contoh dalam Ilmu Tajwid
JAKARTA, iNews.id - Hukum Bacaan Mad Lazim Mutsaqal Kilmi dalam ilmu tajwid yakni dibaca panjang tiga alif atau enam harokat. Mad Lazmim Mutsaqal Kilmi ini kebalikan dari Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi yakni dibaca berat.
Pengertian Mad Lazmim Mutsaqal Kilmi adalah apabila huruf mad bertemu tasydid dalam satu kalimat. Secara bahasa mutsaqal artinya berat. Sedangkan Kilmi artinya kalimat.
1. Surat Al An'am ayat 143 dan 144
قُلْ ءٰۤالذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ
Dibaca: Qul Aaaaaadzakaroini harroma.
Artinya: Katakanlah:"Apakah dua yang jantan yang diharamkan Allah
2. Surat Al fatihah ayat 7
وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Dibaca: Waladh dhoooooolliiin.
Artinya: dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
3. Surat Al baqarah ayat 139
قُلْ اَتُحَاۤجُّوْنَنَا
Dibaca: Qul Atuahaaaaaajjuunanaa.
4. Surat An Naaziat ayat 34
فَاِذَا جَاۤءَتِ الطَّاۤمَّةُ الْكُبْرٰىۖ
Dibaca: Faidzaa jaaaaaati thoommatul kubrooo.
Kebalikan dari Mad Lazim Mutsaqal Kilmi adalah Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi. Sama seperti mad lazim mutsaqal kilmi, mad lazim mukhaffaf juga dibaca panjang tiga alif atau enam harokat.
Pengertian Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah apabila huruf mad bertemu sukun asli dalam satu kalimat.
Secara bahasa, Mukhaffaf berarti ringan. Sedangkan Kilmi adalah kalimat.
Dalam Al Quran, hukum bacaan Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi hanya ada dua yang terdapat dalam Surat Yunus ayat 51.
Berikut contoh bacaan Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi:
1. Surat Yunus Ayat 51
اٰۤلْــئٰـنَ وَقَدْ كُنْتُمْ بِهٖ تَسْتَعْجِلُوْنَ
Cara membacanya: Aaaaaalaana waa qad kuntumbihii tasta'jiluuna.
Artinya: Apakah sekarang (baru kamu mempercayai), padahal sebelumnya kamu selalu meminta supaya disegerakan?
2. Surat Yusun ayat 91
اٰۤلْـئٰـنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ
Cara membacanya: Aaaaaalaana wa qad 'ashoita qabla wa kunta minalmufsidiina.
Artinya: Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Hukum mempelajari Ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah, sedang membaca Al Qur'an dengan baik dan benar sesuai ilmu tajwid hukumnya Fardhu Ain.
Bagi orang yang belum mampu membaca Al Qur'an sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid wajib hukumnya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.
Hukum bacaan tajwid penting diketahui Muslim dalam membaca Alquran. Sebab, membaca Alquran harus benar dan tartil serta tahu makhrojul khuruf maupun kapan harus berhenti dan lanjut. Salah satu upaya agar bisa membaca Alquran dengan baik dan tartil yakni belajar ilmu tajwid yakni ilmu yang mempelajari tentang cara pengucapan dan pelafalan Al quran.
Allah SWT berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang lain.
Wallahu A'lam
Sumber: Buku Al Qur'an Hadist Kelas 9, Kemenag
Editor: Kastolani Marzuki